Foto: Penganugerahan Juara 1 Putri Hijab Jawa Timur 2025
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM - Ima Yustianingsih kini menjadi perbincangan hangat di kalangan akademisi dan pemerhati perempuan muda inspiratif. Mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) ini berhasil menyabet Juara 1 Putri Hijab Jawa Timur 2025, mengalahkan puluhan finalis dari berbagai daerah, dan siap membawa nama Provinsi Jawa Timur ke ajang nasional. Penobatan tersebut terjadi pada Senin (22) kemarin.
Final kompetisi prestisius ini digelar dengan megah di Malang Creative Center (MCC), diikuti oleh 65 peserta dari seluruh kabupaten/kota se-Jawa Timur. Setelah melalui serangkaian seleksi ketat dan karantina intensif, hanya 25 finalis yang terpilih untuk maju ke babak akhir. Namun dari seluruh kontestan yang tampil memukau malam itu, sorotan juri dan publik jatuh pada satu nama Ima Yustianingsih, putri asli Trenggalek.
Ima mencuri perhatian tak hanya lewat penampilannya yang anggun dan santun, namun juga melalui gagasan inspiratif tentang pentingnya literasi keislaman bagi generasi muda berhijab di era digital. Di atas panggung, ia tampil percaya diri, menyampaikan visi tentang hijab sebagai lambang kekuatan, keilmuan, dan karakter perempuan Indonesia.
“Saya hanya ingin menjadi representasi bahwa perempuan berhijab bisa berkarya, bersuara, dan berdampak,” ujar Ima usai penobatan.
Foto: Ima Yustianingsih
Keberhasilannya pun mendapat apresiasi khusus dari lembaga, khususnya Wakil Dekan III FITK Bidang Kerja Sama dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Marno, M.Ag, yang turut hadir mendampingi dalam acara tersebut.
“Laily adalah wujud nyata dari profil mahasiswa yang kami dambakan: berprestasi, berakhlak, dan membawa nilai-nilai keislaman ke ruang publik secara elegan. Kami sangat bangga,” ujar Prof. Marno dalam wawancaranya.
Dengan gelar Juara 1 Putri Hijab Jawa Timur di tangan, Ima kini bersiap melaju ke tingkat Nasional. Ia akan berhadapan dengan 60 finalis terbaik dari seluruh Indonesia dalam ajang Putri Hijab Indonesia 2025 yang akan digelar di Bandung, 25–29 September 2025 mendatang.
Dukungan dan doa pun terus mengalir dari civitas akademika kampus dan masyarakat luas. Langkahnya menuju nasional bukan sekadar perlombaan kecantikan berbalut hijab, tapi sebuah perjalanan menuju panggung pemberdayaan perempuan muslimah yang lebih luas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?