Banner Iklan

Tim Doktor Mengabdi UB Perkuat Ekonomi Lokal Banyuwangi Lewat Inovasi Mie Buah Naga

Admin JSN
09 Agustus 2025 | 10.43 WIB Last Updated 2025-08-09T03:43:37Z

 


Tim Doktor Mengabdi UB Perkuat Ekonomi Lokal Banyuwangi Lewat Inovasi Mie Buah Naga

BANYUWANGI | JATIMSATUNEWS.COM: Sejumlah dosen Universitas Brawijaya (UB) melalui program Doktor Mengabdi (DM) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Sragi, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi untuk membantu salah satu Usaha Kecil dan Menengah (UKM), yaitu UD. Sri Mulyo. Kegiatan ini dilakukan untuk memperkuat ekonomi lokal dengan memanfaatkan potensi salah satu komoditas pertanian unggulan di Kabupaten Banyuwangi yaitu buah naga.

Program DM ini dikoordinir oleh Beauty Suestining Diyah Dewanti, S.T., M.T., Ph.D., selaku Ketua Tim DM dari Fakultas Teknologi Pertanian yang beranggotakan Ir. Wa Ode Cakra Nirwana, S.T., M.T., Ph.D., Arie Febrianto Mulyadi, STP., MP., Fitrotul Laili, SP., MP., dan Fenty Nurtyastuti Eka Pertiwi, STP., M.Si. Kegiatan DM ini juga melibatkan mahasiswa sejumlah 6 orang dari berbagai fakultas di Universitas Brawijaya untuk melaksanakan KKN Mahasiswa Membangun Desa (MMD) di UD. Sri Mulyo. UD. Sri Mulyo didirikan pada tahun 2004 oleh Ibu Pinisri yang berfokus pada produksi olahan pangan khas Banyuwangi, salah satunya yaitu mie buah naga dengan merek dagang "BuPin".

Tim DM UB mengidentifikasi masalah utama yang dihadapi oleh UD. Sri Mulyo yaitu proses pengeringan mie buah naga yang tidak efisien karena hanya mengandalkan sinar matahari sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama (2-4 hari). Selain itu, proses pengadukan dan pencetakan mie buah naga juga masih dilakukan secara manual sehingga menghasilkan adonan yang tidak homogen dan tidak efisien. “Alat pencetak manual memerlukan waktu rata-rata 1 menit untuk mencetak kurang lebih 67 gram mie, sedangkan mesin otomatis dapat mencetak 325 gram dalam waktu yang sama sehingga kami memfasilitasi mesin mixer dan mesin penggiling untuk meningkatkan efisiensi dan konsistensi produk mie yang dihasilkan” ujar Beauty. Penggunaan plastik mika untuk mengemas mie buah naga juga menjadi hal yang disoroti karena kurang kedap udara sehingga dapat mempercepat ketengikan mie. Label kemasan yang digunakan juga dinilai masih kurang menarik secara visual untuk kebutuhan branding dan pemasaran produk yang lebih luas. Dengan melihat permasalahan yang ada, tim DM UB memfasilitasi beberapa mesin dan peralatan antara lain oven pengering, mesin mixer, mesin pencetak mie serta mengusulkan perubahan kemasan dan desain kemasan yang digunakan.


Bu Pinisri menyampaikan ungkapan syukur dan apresiasinya terhadap program DM ini.

“Terima kasih kepada semua dosen yang telah membantu usaha Ibu di sini melalui programnya, yang mana program tersebut di sini sudah kita terapkan dengan dibantu oleh adik-adik mahasiswa. Terima kasih sekali lagi dari Bu Pin atas semua hal yang diberikan, waktu yang diberikan, pengalaman yang diberikan, ilmu yang diterapkan di sini semoga bermanfaat dan berkah semuanya” pungkas Bu Pinisri kepada mahasiswa KKN MMD.

Seluruh rangkaian kegiatan ini sekaligus menunjukkan komitmen UB dalam mendukung SDGs Desa poin ke-8, yakni Pertumbuhan Ekonomi Desa Merata, dengan cara memberdayakan pelaku usaha kecil agar mampu naik kelas dan memperluas akses ke pasar yang lebih luas secara mandiri dan berkelanjutan.

#SDGs

#UniversitasBrawijaya

#DoktorMengabdi 

#TemanUB 

#MahasiswaBerkaryaDesaBerdaya 

#drpmub


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Tim Doktor Mengabdi UB Perkuat Ekonomi Lokal Banyuwangi Lewat Inovasi Mie Buah Naga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now