Support Literasi, Kepala SMPN 4 Kota Malang Lahirkan 3 Penulis Balai Bahasa Jawa Timur
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: 31 Juli 2025 – Komitmen kuat Kepala SMPN 4 Kota Malang dalam mendukung gerakan literasi kembali membuahkan hasil gemilang. Tiga nama dari sekolah ini resmi tercatat sebagai penulis terpilih dalam program bergengsi Sayembara Penulis Cerita Anak Dwibahasa Balai Bahasa Jawa Timur 2025. Ketiganya adalah Meutia Sabrina Azzahra (SMP), Wima Arya Menggala (guru), dan Fina Mulianastiti (guru), yang masing-masing berkontribusi dalam pelestarian bahasa daerah melalui karya sastra anak.
Sosok Meutia Sabrina Azzahra menjadi perhatian khusus karena menjadi penulis termuda yang berhasil lolos seleksi ketat. Siswi ini mengirimkan cerita anak berjudul “Clink...Watune Ilang”, yang bertema permainan tradisional cublak-cublak suweng dengan menyisipkan nilai kejujuran dalam kisahnya.
“Awalnya itu saya tidak lolos seleksi FLS3N lomba menulis cerpen. Namun, Bu Fina menagajak saya ikut Sayembara Penulis Cerita Anak Dwibahasa BBJT. Saya buat ceritanya sendiri dengan deadline sehari sebelum pengumpulan. Ceritanya tentang tiga anak yang bermain cublak-cublak suweng dan ada yang bisa sulapan saat curang bermain. Tiba-tiba batu permainanya hilang. Dari situ ada pesan bahwa kejujuran adalah hal yang dijunjung tinggi dalam kehidupan. Jujur akan mendapatkan keberuntungan teman yang baik,” tutur Meutia dengan semangat.
Cerita yang ia tulis menampilkan permainan tradisional Cublak-Cublak Suweng, sekaligus membawa muatan budaya lokal yang mulai tergerus zaman.
Program dari Balai Bahasa Jawa Timur ini merupakan bagian dari pelestarian tiga bahasa daerah: Jawa, Madura, dan Osing. Dari lebih dari 616 naskah yang masuk tahun ini, hanya 123 karya yang dinyatakan lolos. Hebatnya, tiga di antaranya berasal dari satu sekolah yang sama, SMPN 4 Kota Malang.
Pak Wima dan Bu Fina, dua guru SMPN 4, turut lolos sebagai penulis dengan karya berbahasa Jawa. Mereka tidak hanya menulis, tetapi juga aktif mengampanyekan pentingnya penggunaan bahasa daerah di lingkungan sekolah.
“Tahun ini memang terjadi efisiensi anggaran, jadi tidak semua peserta mendapat hadiah seperti tahun lalu. Tapi bagi kami, semangat berkarya tetap utama,” ujar Pak Wima.
Meutia lolos seleksi Penulis Cerita Anak Dwibahasa BBJT ini adalah pengalaman pertama. Dia menjadi penulis termuda Cerita Anak Dwibahasa Bahasa Tahun 2025. Tak hanya muridnya, pun guru-gurunya juga lolos sebagai penulis BBJT. Pak Wima lolos seleksi Sayembara Penulis Cerita Anak Dwibahasa BBJT ini tahun 2023 dan Tahun 2024 sedangkan Bu Fina, Ketua Pembina LBJ sejak tahun 2023, 2024, dan 2025 sudah lolos sebagai Penulis BBJT. Penggarapan buku Balai Bahasa Jawa Timur Tahun 2025 ini terdiri dari seleksi penulis dan seleksi penerjemah.
Prestasi ini tak lepas dari peran Dr. Pancayani Dinihari, M.Pd., Kepala SMPN 4 Kota Malang yang secara konsisten mendorong literasi di lingkungan sekolah. Dukungan terhadap siswa dan guru untuk berani berkarya, termasuk melalui jalur lomba dan program sastra, menjadi kunci keberhasilan ini.
Semangat literasi yang dibangun SMPN 4 Kota Malang terbukti mampu menjembatani generasi muda dan pendidik dalam satu visi: menjaga warisan bahasa dan budaya.
Dengan prestasi ini, SMPN 4 Kota Malang tidak hanya mencetak insan akademik, tetapi juga pelopor pelestarian budaya lewat tulisan. Harapannya, semangat menulis dan mencintai bahasa daerah akan terus tumbuh dan menginspirasi sekolah-sekolah lain di seluruh Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?