Temanggung,-JatimSatuNews.Com,-Ambruknya pendapatan PT Gudang Garam (GGRM) berdampak besar terhadap nilai kekayaan sang pemilik hingga petani di Temanggung, Jawa Tengah.
Nasib para petani tembakau di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, kian terjepit.
Harapan mereka untuk menjual hasil panen ke pabrikan besar pupus sudah, setelah sejumlah perusahaan r0k0k ternama seperti PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan Nojorono memutuskan menghentikan pembelian tembakau dari wilayah ini.
Kondisi ini telah berlangsung sejak akhir tahun lalu dan kini kian terasa dampaknya seperti pasar tembakau lokal lesu, petani menumpuk hasil panen, dan ketidakpastian menghantui musim tanam berikutnya.
Padahal, kedua pabrikan tersebut selama ini dikenal sebagai penyerap utama tembakau Temanggung yang kualitasnya dikenal unggul di pasar nasional.
"Tahun lalu Gudang Garam dan Nojorono sudah absen beli di Kabupaten Temanggung," ungkap Kepala Desa Purbasari, Pujiyono.
Akibatnya, para petani kini kehilangan mitra strategis yang sebelumnya mampu menyerap ratusan ribu keranjang tembakau setiap musimnya.
Kondisi ini tak hanya berdampak pada petani, tapi juga mengusik roda ekonomi daerah.
Salah satu penyebabnya adalah maraknya merek-merek yang lebih ekonomis di pasaran.(NK)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?