Pascasarjana Universitas Brawijaya Tawarkan Program Multidisiplin untuk Cetak Pemimpin Masa Depan
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya (UB) terus memperkuat perannya sebagai pusat pengembangan ilmu multidisiplin yang relevan dengan tantangan zaman. Pada tahun akademik 2025/2026, Direktur Sekolah Pascasarjana UB, Prof. Dr. Moh. Khusaini, S.E., M.Si., M.A., menegaskan bahwa UB telah memiliki tujuh program studi yang mencakup berbagai bidang strategis.
Program tersebut antara lain S2 Kajian Wanita, S2 Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan, S2 Pengelolaan Sumberdaya Lingkungan dan Pembangunan, S2 Wawasan Pertahanan Nasional, S3 Ilmu Lingkungan, S3 Ilmu Ketahanan Nasional, dan S3 Kepemimpinan serta Inovasi Kebijakan yang menjadi favorit masyarakat dan hanya ada 2 di Indonesia, satunya di UGM.
Prof. Khusaini menyebutkan bahwa karakter mahasiswa Pascasarjana UB sangat beragam, berasal dari berbagai latar belakang profesi mulai dari militer, jaksa, aparatur sipil negara (ASN), hingga praktisi di berbagai bidang lainnya.
“Kita di Pascasarjana UB menawarkan solusi baru, yakni pendekatan multidisiplin ilmu pengetahuan. Program studi yang ada, seperti Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan, merupakan gabungan dari berbagai disiplin ilmu untuk mencetak alumni yang memiliki kompetensi digital leadership serta mampu berbasis data dalam pengambilan keputusan,” jelas Prof. Khusaini.
Keragaman mahasiswa terlihat dari berbagai pengalaman kerja mereka. Salah satunya, Agus Fani Faisal, mahasiswa S2 Pengelolaan Sumberdaya Lingkungan dan Pembangunan, yang kini bekerja di lembaga internasional CILP (Conservation International Learning Program) Indonesia.
Agus menuturkan bahwa keputusannya melanjutkan studi di Pascasarjana UB adalah untuk meningkatkan kapasitas diri dan mendukung karier profesionalnya.
“Saya memilih UB karena program studi dan mata kuliahnya sangat menunjang pengembangan diri serta relevan dengan pekerjaan saya. Saat ini saya bekerja di lembaga internasional dengan proyek di seluruh Indonesia. Dalam pekerjaan, kemampuan menentukan prioritas sangat penting, dan studi di UB ini benar-benar membantu meningkatkan kapasitas saya,” ungkap Agus.
Dengan jumlah mahasiswa baru tahun 2025 mencapai ratusan dari berbagai prodi, Pascasarjana UB semakin mantap menjadi rumah akademik yang tidak hanya fokus pada teori, tetapi juga pada praktik pengambilan kebijakan, lingkungan, pembangunan berkelanjutan, hingga pertahanan nasional.
Prof. Khusaini menegaskan, keberadaan Pascasarjana UB diharapkan mampu melahirkan lulusan yang tidak hanya ahli di bidang masing-masing, tetapi juga mampu melihat persoalan bangsa secara holistik.
“Kami ingin mencetak lulusan yang punya sensitivitas sosial, kemampuan analisis data, dan kepemimpinan digital sehingga mereka siap menjawab tantangan global sekaligus memberi solusi nyata bagi masyarakat,” ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?