Kata Aleg H. Indra Permana Soal Lahan Pertanian Kota Malang yang Makin Sempit, Tantangan dan Peluang Penyuluh
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Penyusutan lahan pertanian di Kota Malang kian terasa. Kondisi ini berdampak pada menurunnya produksi beras lokal yang kini hanya mampu memenuhi sebagian kecil kebutuhan warga. Namun, di balik tantangan tersebut, anggota DPRD Kota Malang dari Fraksi PKS, Dr. H. Indra Permana, SE., MM, menegaskan bahwa justru di situlah tersimpan peluang besar.
“Lahan pertanian di Kota Malang memang makin sempit, sehingga produksi beras lokal hanya mencukupi sebagian kecil kebutuhan warga. Tapi di situlah tantangan sekaligus peluang. Kuncinya ada pada penyuluh pertanian. Mereka bukan hanya pendamping teknis, tapi juga harus jadi motor inovasi,” ujarnya.
Menurutnya, penyuluh pertanian memiliki peran vital untuk mendorong petani dan masyarakat memanfaatkan berbagai alternatif, mulai dari urban farming, pemanfaatan pekarangan rumah, hidroponik, vertikultur, hingga integrasi pertanian dengan peternakan dan perikanan. Selain itu, penyuluh juga harus mengajarkan nilai tambah pasca panen, agar produk pertanian tidak berhenti hanya di sawah, melainkan bisa berkembang hingga masuk ke industri olahan.
“Kalau penyuluh kita berjiwa entrepreneur, update teknologi, dan dekat dengan petani, maka meski lahannya terbatas, Kota Malang bisa tetap kuat di bidang ketahanan pangan. Inilah investasi strategis kita untuk masa depan,” tegas Indra Permana.
Dalam paparannya, pria yang akrab disapa Kaji Indra ini menyampaikan enam pesan penting yang perlu dipegang teguh oleh penyuluh pertanian:
1. Penyuluh wajib punya jiwa entrepreneurship
Tidak hanya memberi penyuluhan teknis, tetapi juga menularkan semangat usaha, inovasi, dan daya saing kepada petani.
2. Penyuluh wajib update ilmu
Pertanian selalu berkembang seiring teknologi, digitalisasi, dan pasar global. Penyuluh harus menjadi sumber pengetahuan yang relevan dan kekinian.
3. Pertanian adalah pilar negara
Kedaulatan dan ketahanan pangan merupakan fondasi bangsa, di mana penyuluh dan petani menjadi garda terdepan untuk menjaganya.
4. Penyuluh sebagai penggerak perubahan
Penyuluh bukan hanya guru, tetapi sahabat petani, yang mendorong produktivitas, kreativitas, dan inovasi hasil pertanian.
5. Pertanian harus dilihat sebagai peluang ekonomi
Pertanian tidak berhenti di menanam dan panen, tetapi juga mencakup pengolahan, pemasaran, hingga masuk ke industri hilir agar memberi nilai lebih.
6. Panggilan pengabdian
Menjadi penyuluh bukan sekadar profesi, tetapi juga perjuangan menjaga masa depan bangsa melalui kedaulatan pangan.
Dengan strategi ini, Indra meyakini bahwa Kota Malang bisa tetap tangguh di sektor pertanian meski lahan kian terbatas. Ia menegaskan bahwa penyuluh pertanian adalah aset penting sekaligus ujung tombak untuk mewujudkan ketahanan pangan sekaligus peluang ekonomi baru bagi masyarakat. ANS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?