Banner Iklan

Hikmah Bafaqih Sentil Minimnya Keterlibatan Orang Tua dalam Pendidikan Anak di Pesantren Bahrul Maghfiroh

Anis Hidayatie
01 Agustus 2025 | 23.53 WIB Last Updated 2025-08-02T11:08:43Z


Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur, Hikmah Bafaqih

MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Isu kriminalisasi guru kembali menjadi sorotan serius. Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur, Hikmah Bafaqih, secara tegas mengingatkan pentingnya keseimbangan dalam menyikapi kasus kekerasan di dunia pendidikan. Hal ini disampaikan dalam Festival Literasi Guru Tawadhuk yang digelar di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh, Kota Malang, Jumat (1/8/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Hikmah Bafaqih menyatakan bahwa tindak kekerasan oleh guru kepada siswa memang tak dapat ditoleransi. Namun, ia juga menekankan bahwa guru tidak boleh serta-merta dikriminalisasi hanya karena kesalahpahaman yang lemah dasar hukumnya.

“Kekerasan oleh pendidik memang tidak bisa dibenarkan. Tapi mengkriminalisasi guru dengan alasan yang tidak kuat, itu sama kelirunya,” ujar Hikmah di hadapan ratusan guru peserta festival.

Ia mengurai bahwa banyak kasus bermula dari minimnya komunikasi yang sehat antara guru dan wali murid. Dalam pengamatannya, pola pengasuhan di rumah sering kali tidak berjalan ideal, dan ketika anak menghadapi masalah di sekolah, konflik pun tak terhindarkan.

“Banyak keluarga kehilangan arah pola pengasuhan. Di sekolah, komunikasi antara guru dan wali murid juga tidak cair, sehingga rawan terjadi kesalahpahaman,” ungkapnya.

Politisi perempuan yang dikenal vokal dalam isu pendidikan ini juga menyentil minimnya keterlibatan orang tua dalam proses pendidikan anak. Menurutnya, sebagian besar orang tua hanya hadir di sekolah saat pembagian rapor, tanpa menyentuh isu perkembangan karakter dan sosial anak.

“Kita perlu forum komunikasi rutin antara orang tua dan wali kelas. Jangan hanya muncul saat raportan. Orang tua harus tahu perkembangan anaknya secara menyeluruh,” tegas Hikmah.

Hikmah pun mengkritisi fungsi komite sekolah yang dinilai sering kali tidak menjalankan perannya secara utuh. Ia mengingatkan bahwa komite seharusnya menjadi suara dari para wali murid, bukan sekadar pelengkap kebijakan kepala sekolah.

“Komite sekolah harus menjadi penyambung lidah orang tua, bukan malah menjadi bagian dari struktur kekuasaan sekolah,” tuturnya.

Lebih jauh, Hikmah mengajak seluruh pihak, mulai dari dunia pendidikan, masyarakat, hingga aparat penegak hukum, untuk membangun komitmen bersama dalam menyelesaikan isu-isu sensitif ini. Ia juga menggarisbawahi pentingnya edukasi kepada penyidik dan aparat hukum agar tidak gegabah dalam merespons laporan terhadap guru.

“Respon hukum tidak boleh hanya berdasarkan viral. Perlu pendekatan komprehensif. Jangan sampai penyidik bertindak semaunya tanpa memahami kondisi di lapangan. Pengawasan dari pimpinan institusi hukum sangat penting,” pungkasnya.

Festival Literasi Guru Tawadhuk sendiri merupakan ruang apresiasi bagi para pendidik yang ingin terus mengembangkan diri melalui karya tulis, refleksi mendalam, dan peningkatan kesadaran akan peran moral guru dalam membentuk generasi bangsa. Kehadiran tokoh seperti Hikmah Bafaqih semakin memperkaya perspektif dalam menghadapi tantangan pendidikan zaman ini.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Hikmah Bafaqih Sentil Minimnya Keterlibatan Orang Tua dalam Pendidikan Anak di Pesantren Bahrul Maghfiroh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now