Senator Cantik DPD RI Lia Istifhama Sampaikan Pentingnya Dukungan EduTechno dalam Dunia Pendidikan
SURABAYA| JATIMSATUNEWS.COM: Arus deras digitalisasi global tak terbendung , terus bergerak cepat, memantik Anggota DPD RI asal Jawa Timur pemilik Tagline Cantik Cerdas Inovatif dan Kreatif Dr. Lia Istifhama, MEI bersuara. Dirinya kembali menegaskan pentingnya penguatan sektor pendidikan berbasis teknologi, atau yang ia sebut sebagai “EduTechno”.
Hal tersebut disampaikan saat wawancara dengan media menanggapi situasi global yang semakin memperlihatkan kesenjangan antara negara konsumen dan produsen teknologi, Jum'at 1/8/2025.
Dalam keterangannya, perempuan yang karib dipanggil Ning Lia ini menyoroti bagaimana Amerika Serikat mampu tetap unggul secara global, bahkan saat menerapkan kebijakan ekonomi yang kontroversial seperti menaikkan tarif ekspor sebesar 15 persen.
"Meski menaikkan tarif, mereka tetap mendominasi pasar global karena kekuatan fundamental mereka adalah pada pengembangan pendidikan teknologi. Ini pelajaran penting bagi Indonesia," tegas Ning Lia.
Menurutnya, Indonesia harus melihat urgensi untuk tidak sekadar menjadi pasar atau konsumen digital, tetapi harus bertransformasi menjadi produsen digital melalui sistem pendidikan yang adaptif terhadap teknologi.
"Kita ketahui, EduTechno mengacu pada penggunaan teknologi dalam bidang pendidikan. EduTechno bukan hanya merujuk pada jurnal ilmiah atau literasi pendidikan, melainkan juga pada pembelajaran kontekstual atau deep learning seperti yang digagas Kemendikdasmen," jelas Ning Lia.
Ia mengingatkan bahwa dunia pendidikan hari ini tak bisa lepas dari teknologi. Namun, pemanfaatan teknologi itu harus diarahkan secara positif dan produktif.
“Ketika kita bicara ilmu, kita bicara informasi yang positif. Jangan sampai teknologi hanya menjadi sarana hiburan, meskipun hiburan adalah bagian dari kebutuhan dasar menurut teori Maslow. Yang penting adalah keseimbangan dan arah pemanfaatan teknologi,” tambahnya.
Ning Lia menekankan bahwa teknologi harus menjadi pintu masuk menuju kemandirian dan kreativitas generasi muda. Ia mendorong agar pendidikan mendorong inovasi, bukan sekadar konsumsi.
“Yang perlu di-underline adalah bagaimana teknologi menjadi sarana agar generasi bangsa semakin inventif. Mereka harus tahu informasi terbuka dan mampu memanfaatkannya untuk membuat sesuatu yang baru. Dunia pendidikan harus menstimulus inovasi, bukan hanya penyerapan informasi.”
Dalam konteks itu, Ning Lia juga menekankan pentingnya apresiasi terhadap talenta muda di bidang teknologi. Menurutnya, masih banyak anak-anak muda Indonesia yang memiliki potensi luar biasa, namun belum mendapatkan ruang dan penghargaan yang layak.
“Apresiasi kepada mahakarya dalam teknologi harus kita kuatkan. Jangan sampai pemuda atau anak didik yang punya potensi dalam teknologi terlewatkan begitu saja. Sebaliknya, potensi dan minat mereka harus diapresiasi lewat beasiswa maupun ruang kompetisi yang sehat dan memiliki selling point di mata mereka,” kata Ning Lia.
Pernyataan Ning Lia ini menjadi sangat relevan ketika melihat dominasi negara-negara maju yang kini bukan hanya menguasai infrastruktur digital, tetapi juga menjadi penguasa pasar edukasi dan teknologi berbasis AI.
Profil Mira Murati, sosok otak di balik ChatGPT, disebutnya sebagai contoh bagaimana SDM unggul mampu menciptakan dampak global.
“Kita tidak boleh tertinggal. EduTechno bukan sekadar tren, tapi kebutuhan mendesak agar bangsa ini bisa bertahan dan unggul di tengah tantangan global,” jelas Ning Lia.
Mengungkapkan perlunya semangat EduTechno, Senator Cantik DPD RI Lia Istifhama berharap Indonesia mampu membangun ekosistem pendidikan yang bukan hanya adaptif, tapi juga progresif dalam menjawab tantangan era digital.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?