H. Makhrus Sholeh (hem putih) Dampingi Bupati Malang Sanusi ( baju coklat keki) potong tumpeng pengiriman Perdana Dapur BGN di Gondanglegi
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM – Semarak hangat di halaman Yayasan Hasyim Asy’ari Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, pada Selasa siang (19/8/2025).
Bupati Malang, Drs. H.M. Sanusi, MM., secara resmi meresmikan pengiriman perdana Dapur Bergizi Gratis Nusantara (BGN), sebuah program yang digagas untuk mendukung kebijakan Presiden Prabowo Subianto melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Tentang dapur BGN Bupati Sanusi menegaskan komitmennya untuk mendukung program strategis nasional tersebut.
“Program ini akan ada terus dan agenda ini untuk mendukung program Presiden kita, Pak Prabowo, yang bertujuan agar anak-anak kita kesehatannya dan asupan nutrisi makanannya tercukupi,” ujar Sanusi di hadapan awak media.
Usai sambutan bupati, pemotongan tumpeng, tradisi jawa untuk merayakan sesuatu menjadi salah satu agenda utama pelaksaan pengiriman perdana MBG. Didampingi pengusaha H. Makhrus Sholeh sekaligus ketua yayasan Hasyim Asy'ari Bupati memotong pucuk tumpeng.
Bupati Sanusi menyerahkan potongan tumpeng kepada Kepala Korwil Dinas Pendidikan Kecamatan Gondanglegi, Sutrisno. Kasdim Kabupaten Malang, Mayor CZI Supaat, menyerahkan tumpeng kepada perwakilan ponpes Gus Badrul Arifin. Sementara H. Makhrus Sholeh memberikan potongan tumpeng kepada M. Chilmi Wahyudi sebagai simbol sinergi dalam program ini.
H. Makhrus Sholeh, SH., menjelaskan bahwa pengiriman perdana dapur BGN kali ini merupakan kelanjutan dari upaya yang sudah dirintis sejak Februari lalu.
“Ini yang kedua. Yang pertama pada Februari, saat itu masih belum ada yang daftar. Kami merasa terpanggil untuk mendukung agar program ini benar-benar terlaksana dan akhirnya dapat diresmikan hari ini,” jelas Makhrus Sholeh.
Menurut H. Makhrus, penerima manfaat program MBG di Gondanglegi saat ini sudah mencapai 3.037 siswa dari sekitar 30–40 sekolah, sementara di Bululawang hampir menyentuh 4.000 penerima manfaat.
Dalam paparannya, H. Makhrus Sholeh menyebut empat tujuan utama dari peluncuran perdana dapur BGN di Gondanglegi, yakni:
- Mendukung penuh program Presiden Prabowo Subianto “Makan Bergizi Gratis (MBG)”.
- Membantu siswa mendapatkan makanan bergizi guna mewujudkan Generasi Emas 2045.
- Membuka lapangan pekerjaan baru dengan melibatkan sekitar 50 relawan.
- Mendorong perputaran roda ekonomi lokal, mulai dari pemasok bahan makanan, UMKM, hingga petani sekitar.
Dengan biaya seporsi Rp15 ribu, menu yang disediakan lengkap, mulai dari protein, karbohidrat, sayur, buah, hingga susu. Porsi makanan juga disesuaikan dengan jenjang pendidikan siswa, dari PAUD hingga SMA.
Muhammad Chilmi Wahyudi, salah satu pihak yang menangani program ini, menambahkan bahwa ukuran porsi sudah dibedakan: porsi kecil untuk PAUD hingga kelas 3 SD/MI, sedangkan porsi besar untuk pelajar kelas 4 SD/MI hingga SMA.
Agenda grand launching ini juga dihadiri sejumlah pejabat dan tokoh, antara lain:
- Kasdim Kabupaten Malang, Mayor CZI Supaat
- Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Mahila Suryadewi
- Kepala Dinas Peternakan, Dra. Eko Wahyu Widodo, M.Si.
- Kepala Dinas Pertanian, Ir. Avicenna M. Saniputra
- Perwakilan Dinas Kesehatan, Gunawan Djoko Untoro
- Kabid SD Dinas Pendidikan, Langgeng
- Korwil Dinas Pendidikan Gondanglegi, Sutrisno
- Muspika Gondanglegi, Kapten Infantri Djoko STH (Danramil Gondanglegi)
- Kepala Desa Sukosari, Hasan, serta sejumlah tokoh masyarakat, pengurus yayasan, hingga pimpinan pondok pesantren setempat.
H. Makhrus Sholeh menegaskan bahwa program ini akan terus diperluas, tidak hanya menyasar siswa, tetapi juga ibu hamil dan menyusui sebagai penerima manfaat.
“Peluncuran ini yang pertama memang di Gondanglegi, dan kebetulan diresmikan di desa tempat lahir Bupati kita, Pak Sanusi. Kami berharap dari sini program ini bisa mengalir hingga ke seluruh kecamatan di Kabupaten Malang,” tandas Makhrus Sholeh.
Dengan diluncurkannya dapur BGN ini, diharapkan program Makan Bergizi Gratis dapat berjalan efektif dan menyentuh langsung kebutuhan gizi masyarakat di Kabupaten Malang, sekaligus menjadi motor penggerak ekonomi lokal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?