Banner Iklan

H. Mahmud Menebar Panca Cinta, MTs dan MA Ma’arif NU Bangil Gelar Workshop Perencanaan Pembelajaran Berbasis Deep Learning dan Kurikulum Cinta

Anis Hidayatie
06 Agustus 2025 | 21.05 WIB Last Updated 2025-08-07T05:30:15Z

MTs dan MA Ma’arif NU Bangil Gelar Workshop Perencanaan Pembelajaran Berbasis Deep Learning dan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC)

PASURUAN| JATIMSATUNEWS.COM: Semangat baru Deep learning dan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) dalam dunia pendidikan di madrasah kembali bergema dari Bangil, Kabupaten Pasuruan. Kali ini sebuah pelatihan untuk guru-guru hebat digelar pada Rabu, 6 Agustus 2025 oleh MTs dan MA Ma’arif NU Bangil, bertempat di Aula Lantai 2 Gedung Madrasah setempat.

Tajuknya adalah Workshop Perencanaan Pembelajaran Berbasis Deep Learning dan Kurikulum Berbasis Cinta. Kegiatan dihadiri oleh Kepala MTs Ma’arif Bangil, Saidi dan Kepala MA Ma’arif Bangil Muhammad Yunus, tokoh pendidikan Kyai Abdul Gaffar dan Kyai Saifuddin, Ketua Komite Madrasah H. Muhammad Ayub, serta menghadirkan Pengawas Madrasah Kemenag Kab. Pasuruan, Mahmud, sebagai narasumber utama.

Dalam Workshop sejak pagi hingga sekitar pukul 14.00, Mahmud menekankan betapa pentingnya penyusunan perencanaan pembelajaran yang tidak hanya berorientasi pada kognitif semata, tetapi juga menyentuh aspek psikomotor, afektif dan spiritual siswa—Olah Pikir, Olah Hati, Olah Rasa, dan Olah Raga.

Tampil atraktif, Mahmud menegaskan bahwa tujuan utama pendidikan adalah membentuk profil insan secara utuh dengan ‘Delapan Dimensi Profil Lulusan’ sekaligus: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkewargaan, bernalar kritis, kreatif, kolaboratif, komunikatif, sehat, dan mandiri.

“Supaya tercapai, maka pembelajaran harus dilakukan secara mendalam dengan menerapkan tiga prinsip Deep Learning: berkesadaran (mindfull), bermakna (meaningfull), dan bergembira (joyfull). Selain itu, guru memberikan tiga pengalaman belajar: memahami, mempraktikkan, dan merefleksi. Tidak cukup dengan itu, guru juga mendukung optimalisasi pembelajarannya dengan empat pilar pembelajaran: menerapkan model dan metode pembelajaran yang tepat, memperhatikan lingkungan pembelajaran, memanfaatkan teknologi digital, serta berkolaborasi dengan mitra pembelajaran setempat,” ujar Mahmud dengan penuh semangat.

Dengan pendekatan ini, para guru diajak untuk merancang pembelajaran yang tidak hanya menjelaskan materi, tetapi juga mengajak siswa untuk merasakan dan menjalani nilai-nilai yang diajarkan.

Salah satu poin paling inspiratif dari workshop ini adalah penegasan kembali pentingnya Kurikulum Berbasis Cinta (KBC). Dalam kurikulum ini, guru diharapkan menerapkan Panca Cinta dalam pembelajaran, yaitu: Cinta Allah dan Rasul-Nya, Cinta diri sendiri dan sesama manusia, Cinta ilmu, Cinta lingkungan, dan Cinta tanah air. Lima Topik Cinta tersebut diharapkan dapat diinsersikan dan diintegrasikan dalam tujuan, materi, maupun strategi pembelajaran. Pendek kata, ‘Panca Cinta menjadi ruh pendidikan di madrasah’.

Dengan pendekatan ini, pendidikan di madrasah diharapkan menjadi lebih bermakna dan berhasil mewujudkan lulusan yang bermartabat dan hebat sesuai dengan ‘Delapan Dimensi Profil Lulusan” yang dihiasi dengan indah oleh ‘Panca Cinta’.

Dalam suasana hangat dan penuh kekeluargaan, seluruh peserta workshop menunjukkan semangat dan komitmen untuk mengaplikasikan hasil workshop ini ke dalam kelas-kelas mereka. Slogan yang terpampang di backdrop acara, “Bersinergi, Manfaati, Mbarokahi”, menjadi napas bersama dalam menyongsong pendidikan madrasah yang lebih unggul dan bermartabat.

Kegiatan ini diakhiri dengan doa dan foto bersama, sebagai simbol persatuan dan semangat perubahan menuju madrasah yang lebih maju, mendunia, dan tentu saja: berbasis cinta!







Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • H. Mahmud Menebar Panca Cinta, MTs dan MA Ma’arif NU Bangil Gelar Workshop Perencanaan Pembelajaran Berbasis Deep Learning dan Kurikulum Cinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now