Tema ini bukan sekadar slogan. Mereka benar-benar turun tangan, terutama di Dusun Krajan, untuk mengajak anak-anak belajar memilah sampah organik dan nonorganik mulai dari rumah. Bagi mereka, masalah sampah bukan hanya isu kota besar bahkan di desa pun, pengelolaan sampah sering kali minim perhatian. Padahal, jika dikelola dengan tepat, sampah bisa berubah menjadi sumber manfaat.
Langkah Kecil, Dampak Panjang
Memasuki minggu kedua KKN, kelompok ini sudah memulai aksi nyata. Bersama anak-anak, mereka mengumpulkan dan memilah sampah. Sampah organik seperti sisa sayur dan daun kering diolah menjadi pupuk kompos. Sementara itu, sampah plastik dibawa ke pengelolaan sampah mandiri milik salah satu warga setempat untuk diproses lebih lanjut.
Hasil kompos buatan sendiri ini tidak dibiarkan menumpuk di gudang. Mereka langsung memanfaatkannya sebagai campuran media tanam untuk kegiatan menanam sayuran skala rumahan. Lagi-lagi, anak-anak dilibatkan agar mereka terbiasa menanam dan merawat tanaman.
Dukungan Pemerintah Desa
Kegiatan ini tidak lepas dari dukungan penuh Kepala Desa Majang Tengah, H. Agus Wahyudi, S.M. yang sejak awal memberikan sambutan positif terhadap ide mahasiswa. Beliau percaya bahwa program seperti ini bukan hanya bermanfaat untuk lingkungan, tetapi juga dapat menjadi langkah nyata dalam membentuk kebiasaan baik di masyarakat. Dukungan dari pemerintah desa membuat pelaksanaan program berjalan lancar, mulai dari perizinan, fasilitas, hingga motivasi kepada warga untuk ikut terlibat.
Menanam dari Rumah, Menuai untuk Masa Depan
Program ini tak hanya berhenti di pemilahan sampah. Ada visi yang lebih besar: menghubungkan pengelolaan sampah dengan kemandirian pangan. Jika setiap rumah mampu memanfaatkan sampah organik untuk membuat pupuk, lalu menanam sayuran sendiri, ketahanan pangan keluarga akan meningkat. Tidak harus lahan luas—cukup pot, polybag, atau pekarangan kecil.
Lewat kegiatan ini, kelompok KKN ingin menunjukkan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah sederhana di rumah. Memilah sampah, mengolahnya, lalu memanfaatkannya kembali adalah bentuk nyata menjaga lingkungan sekaligus menghemat pengeluaran.
Sampah Bukan Lagi Masalah, Tapi Peluang
Pesan yang dibawa mahasiswa ini jelas: sampah tidak selalu identik dengan kotor dan tidak berguna. Dengan pengelolaan yang tepat, sampah bisa menjadi berkah. Desa Majang Tengah kini punya cerita baru tentang anak-anak yang belajar mencintai lingkungan, tentang warga yang saling mendukung, dan tentang semangat ekonomi berdikari yang tumbuh dari kesadaran bersama.
Kisah KKN Kelompok 6 ini membuktikan bahwa untuk menjaga bumi, kita tidak perlu menunggu besar dan rumit. Cukup mulai dari rumah, mulai dari kita, dan mulai dari sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?