Banner Iklan

Catatan Timnas Putri Indonesia usai Dihajar Thailand: Noa Leatomu Debut hingga Mencari Formasi Ideal di Piala AFF Wanita 2025

Admin JSN
07 Agustus 2025 | 17.36 WIB Last Updated 2025-08-07T10:54:26Z
Noa Leatomu debut Timnas Putri Indonesia saat menghadapi Thailand di laga pertama di Piala AFF Wanita 2025./Instagram @timnasindonesia

HAIPHONG | JATIMSATUNEWS.COM - Tiga catatan Timnas Putri Indonesia usai dihajar Thailand 0-7 di laga pembuka Piala AFF Wanita 2025.

Pertandingan Thailand vs Indonesia tuntas digelar pada Rabu (6/8) kemarin di Stadion Lach Tray, Haiphong, Vietnam.

Hasilnya, Indonesia yang dilatih Joko Susilo kalah telak 0-7 dari tim berjuluk Chaba Kaew.

Lantas apa saja catatan dari pertandingan ini?

Pertama, Noa Leatomu debut bersama Timnas Putri Indonesia setelah menjadi WNI pada 8 November 2024.

Berbeda dengan Estella Loupatty yang sudah menjalani laga kesembilan bersama Garuda Pertiwi. Noa yang menjalani sumpah WNI bareng Estella baru debut resmi pada laga melawan Thailand tersebut.

Pemain keturunan Maluku dari pihak ayah ini kemudian bermain sebagai gelandang ketika masuk pada menit ke-89.

Ia pun berpeluang untuk kembali bermain saat Indonesia melawan Vietnam dan Kamboja di Grup A.

Kedua, eksperimen Pelatih Joko Susilo dengan memainkan Shalika Aurelia sebagai gelandang bertahan tidak berhasil di laga kontra Thailand.

Kehadiran Shalika sebagai gelandang bertahan belum menjadi jawaban tepat untuk kebutuhan Indonesia terhadap gelandang yang mampu melindungi bek tengah dari potensi situasi 1 lawan 1.

Koordinasi tanpa bola Indonesia justru mulai membaik di babak kedua ketika Shalika diganti dengan Helsya Maeisyaroh yang memang gelandang murni, meski bukan sepenuhnya gelandang bertahan.

Ketiga, formasi yang belum stabil saat menghadapi Thailand.

Pertandingan melawan Thailand tampak seperti ajang coba-coba dari tim kepelatihan untuk berusaha mereaksi permainan lawan.

Tetapi, upaya tersebut justru membuat koordinasi permainan tanpa bola Indonesia menjadi kurang solid.

Beberapa pemain yang memperkuat Garuda Pertiwi di ajang ini lebih familier dengan bentuk dasar 4 bek.

Ini pernah diterapkan saat dilatih Rudy Eka Priyambada dan Satoru Mochizuki, meski tidak selamanya membuahkan hasil pertandingan yang bagus.

Sedangkan, pada laga melawan Thailand sempat ada momen bentuk pertahanan Indonesia menjadi 5-3-2 karena Shalika ikut turun sejajar dengan Rihla Nuer, Vivi Oktavia, Remini Rumbewas, dan Feni Binsbarek.

Alih-alih menjadi kokoh, pertahanan Indonesia justru mudah ditembus karena lini tengahnya tidak ada pemain yang mampu menyaring aliran bola di area ruang antarlini.

Padahal, jika melihat skema awal dengan keberadaan Shalika sebagai gelandang bertahan, tujuannya sebagai pemutus aliran bola sebelum masuk ke garis pertahanan lawan.

Artinya, belum ada konsistensi dari eksperimen terhadap Shalika sebagai gelandang bertahan. Karena pada akhirnya, ia justru kembali menjadi bek, dan di lini tengah menjadi kekurangan pemain yang murni sebagai gelandang.

Inilah mengapa, ketika Shalika diganti dengan Helsya, justru koordinasi tanpa bola Indonesia menjadi membaik meski tidak sepenuhnya kuat.

Hanya saja, keberadaan gelandang murni di tengah membuat pemosisian antarpemain lebih jelas dan tidak berubah-ubah.

Pada babak kedua pun bentuk formasinya cenderung stabil dengan 4-4-1-1 meski kemudian tetap harus kebobolan 2 gol. Setidaknya, lebih baik dari kebobolan 5 gol di babak pertama.

Maka, formasi ini juga berpotensi diterapkan lagi meski memang butuh ada satu pemain yang selalu siap menemani Isa Warps ketika terjadi serangan balik.

Sebab, satu orang saja di depan juga tidak akan efektif guna mencuri gol dalam skema bermain pragmatis. Artinya, harus ada pemain lain yang selalu siap mengikuti pergerakan Isa ketika bola berpotensi dimenangkan Isa dalam transisi.

Catatan keempat, kiper Laita Roati Masykuroh perlu lebih tenang dalam menghadapi situasi di pertandingan.

Dua penyelamatan krusial menjelang laga berakhir menunjukkan bahwa ketika ia fokus mengerahkan kemampuan terbaiknya sebagai kiper--yang dapat menggunakan kedua tangannya, maka ia dapat menjangkau bola dengan maksimal.

Penampilan pada momen tersebut pun idealnya perlu dilakukan kembali ketika menghadapi Vietnam dan Kamboja di laga berikutnya.

Adapun jadwal laga Indonesia vs Vietnam akan dihelat pada Sabtu (9/8), dan melawan Kamboja pada Selasa (12/8).  ***

Penulis: YAN


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Catatan Timnas Putri Indonesia usai Dihajar Thailand: Noa Leatomu Debut hingga Mencari Formasi Ideal di Piala AFF Wanita 2025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now