Banner Iklan

Beri Support, Aleg Suyadi Buka Festival Literasi Tawadhu' Guru di Pesantren Bahrul Maghfiroh

Anis Hidayatie
03 Agustus 2025 | 13.17 WIB Last Updated 2025-08-03T11:55:33Z


Aleg Suyadi Buka Festival Literasi Tawadhu' Guru di Pesantren Bahrul Maghfiroh: Tunas Muda Menulis, Suara Hati Guru Menggema

Malang, 1 Agustus 2025Tumpah ruah tunas-tunas muda di halaman Pesantren Bahrul Maghfiroh, Kota Malang, Jumat pagi tadi. Puluhan siswa dari berbagai sekolah di Kota dan Kabupaten Malang berkumpul dalam satu semangat yang sama: memuliakan guru melalui literasi dalam Festival Literasi Tawadhu’ Guru.

Tepat pukul 08.45 WIB, kegiatan resmi dimulai. Prof. KH Bisri, Pengasuh Pesantren Bahrul Maghfiroh, menyampaikan sambutan hangat dan inspiratif yang langsung menyalakan semangat peserta.

“Alhamdulillah, saya bahagia berada di antara para penulis. Budayakan menulis walau hanya satu kata, karena tulisan itu akan dibaca berulang, tak lekang oleh waktu. Tidak seperti lisan yang cepat hilang. Selamat menulis dan sukses untuk semuanya,” ujar Gus Bisri penuh harap.

Festival ini bukan hanya ajang lomba, melainkan juga gerakan bersama membangun peradaban kata dan adab melalui pena.

Sebagai pembuka acara adalah Anggota  Legislatif  (Aleg) Kota Malang, Suyadi . Ia menegaskan bahwa lomba menulis bukan sekadar kontestasi, melainkan investasi untuk masa depan generasi penulis muda.

“Anak-anak tidak boleh berhenti berinovasi. Lomba ini adalah bagian dari proses mempersiapkan kalian semua menjadi penulis-penulis hebat. Karya kalian harus diperjuangkan agar bisa dibaca oleh banyak orang,” ungkap Suyadi.

Tak hanya menyemangati, Suyadi juga menyatakan komitmennya untuk terus mendukung gerakan literasi, baik secara pribadi maupun melalui lembaga DPRD, khususnya Komisi D yang membidangi pendidikan.

“Saya pastikan akan terus support kegiatan seperti ini. Literasi tidak boleh jalan sendiri. Butuh kolaborasi. Saya berikan uang tunai 1 juta untuk juara. Ini bentuk penghargaan bagi penulis, dan para guru yang membina anak-anak luar biasa seperti kalian semua,” tambahnya.

Kepala Kantor Kemenag Kota Malang, Gus Shampton, juga memberikan sambutan. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini akan terus berlanjut dan berkembang sebagai bagian dari penguatan karakter dan adab peserta didik melalui literasi.

“Ini bukan yang pertama, dan insyaallah bukan yang terakhir. Tulislah suara hatimu, maka akan terdengar kata hatimu. Literasi bukan hanya soal kata, tapi juga tentang kejujuran, keberanian, dan keteladanan,” tegasnya.

Festival ini merupakan kolaborasi antara Kemenag Kota dan Kabupaten Malang serta jejaring literasi seperti Kopi Gendis, media lokal, dan komunitas guru penulis. Rangkaian acaranya mencakup:

  • Bazar Karya Buku Guru & Siswa
  • Kelas Menulis Esai Siswa
  • Lomba Menulis Esai Bertema “Padamu Guruku, Aku Tawadhu”
  • Workshop Menulis Esai untuk Guru
  • Launching Buku “Seribu Satu Suara Hati Guru Ketika Hukum Mengancam”
  • Talkshow Perlindungan Hukum untuk Guru

Tak hanya siswa, para guru pun ikut terlibat aktif dalam workshop dan peluncuran buku. Para penulis diwakili oleh Juzki Arif dan M. Mansur, dengan potong tumpeng simbolik yang diserahkan kepada Kepada Kabid PAIS Kanwil Kemenag Jawa Timur Dr. Amak, DPD RI Ning Lia Istifhama, Kepala Kemenag Kota Malang Gus Shampton dan Kepala Kemenag Kabupaten Malang H. Sahid, Ketua LP Ma'arif NU Prof. Amka, Ketua Anggota DPRD Provinsi Hikmah Bafaqih. 



Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Beri Support, Aleg Suyadi Buka Festival Literasi Tawadhu' Guru di Pesantren Bahrul Maghfiroh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now