Ada Pihak Serukan Bendera One Piece, Anggota DPD RI Lia Istifhama: Marwah Merah Putih Tidak Ada Kaitan Dengan Politik Apa pun
SURABAYA| JATIMSATUNEWS.COM: Polemik pengibaran bendera One Piece di Indonesia terus berlanjut. Pemerintah tak tinggal diam dengan tindakan protes dari masyarakat ini. Mengingat, Agustus seharusnya identik dengan pengibaran bendera merah putih sebagai simbol peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) yang telah memasuki tahun ke-80.
Direktur Jenderal Polpum Kemendagri Bahtiar Baharuddin mengajak semua elemen masyarakat untuk fokus pada pemerintahan yang menjabat saat ini.
“Fokus saja bahwa ini negara berdaulat dan banyak sekali tantangan di usia 80 tahun ini yang harus kita kerjakan, maka semangat persatuan kebangsaan yang dipimpin Prabowo-Gibran hari ini dan pemimpin kita, kita harus di posisi sana,” pintanya.
Sedangkan, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan melihat pengibaran bendera One Piece ini tergolong provokasi.
"Sebagai bangsa besar yang menghargai sejarah, sepatutnya kita semua menahan diri untuk tidak memprovokasi dengan simbol-simbol yang tidak relevan dengan perjuangan bangsa," paparnya.
Namun, apa yang menjadi cikal bakal Bendera One Piece Berkibar jelang Peringatan Hari Kemerdekaan RI?
Usut punya usut, Bendera One Piece yang mempunyai nama yakni Jolly Roger. Mengacu pada laman Britannica, Jolly Roger merupakan jenis bendera yang umumnya dipakai oleh bajak laut untuk menakut-nakuti awak kapal lain agar mereka menyerah tanpa perlawanan.
Ciri khas Jolly Roger adalah gambar tengkorak dan tulang silang berwarna putih di atas latar belakang hitam. Namun, setiap kelompok bajak laut biasanya menambahkan elemen desain unik pada benderanya sebagai bentuk identitas atau untuk menyampaikan pesan tertentu.
Seperti dikutip dari GameRant, bendera Jolly Roger digambarkan bukan sekadar simbol bajak laut, melainkan sebagai representasi semangat dan tujuan hidup kru. Oleh karena itu, setiap desain Jolly Roger mencerminkan impian, nilai, dan kekuatan dari masing-masing kelompok.
Ketika bendera One Piece dikibarkan dalam dunia nyata, Sebagian masyarakat mengartikan pengibaran bendera ini sebagai bentuk kritik sosial, khususnya terhadap ketidakadilan atau masalah yang ada di pemerintahan.
Namun apapun alasannya, pengibaran bendera onepiece tetap memacu gelombang kontra, terutama dari kalangan legislator. Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco misalnya, menilai pengibaran bendera One Piece ini berpotensi untuk memecah belah masyarakat.
"Kami juga mendeteksi dan juga dapat masukan dari lembaga lembaga pengamanan, memang ada upaya-upaya ya namanya untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Ya, ada gerakan sistematis untuk memecah belah kesatuan bangsa." ujar Sufmi Dasco.
Senada dengannya, senator Jawa Timur Lia Istifhama juga menjelaskan pertentangannya terhadap seruan mengibarkan bendera bajak laut dari anime dan manga One Piece tersebut.
“Apapun sikap kita terhadap sebuah kebijakan, bahkan ketidakpuasan misalnya, tidak ada kaitan dengan nilai luhur bangsa. Bahwa kita bisa hidup damai adalah jasa mulia para pahlawan yang berujung pada kemerdekaan Indonesia yang akhirnya diakui dunia. Dengan pengakuan kemerdekaan, maka bangsa asing tidak bisa melakukan pola-pola penjajahan di negeri ini, seperti misalnya melakukan menggempur dengan kekuatan militer. Dan simbol kemerdekaan adalah pengakuan atas bendera suatu bangsa.”
“Termasuk Indonesia, ketika warna merah putih diakui dunia sebagai simbol negara Indonesia, dan kita pun memahami makna besar merah yang menunjukkan keberanian melawan kedholiman serta putih yang melambangkan kesucian niat untuk menjaga bangsa, maka seharusnya tidak ada ruang untuk menyamakan bendera luhur bangsa Indonesia dengan bendera apapun,” jelas anggota DPD RI cantik itu.
“Kesimpulannya, marwah bendera merah putih tidak ada kaitan dengan paradigma politik apapun, karena murni merah putih berdiri sebagai identitas bangsa Indonesia, dan lahirnya pun sebagai momentum kemerdekaan yang diakui secara global. Maka jika saat ini ada sikap-sikap yang kontra terhadap kebijakan pemerintah atau semacamnya, maka sampaikan itu secara sehat, tidak perlu membuat kehebohan yang sifatnya hanya ingin membuat sebuah branding atau viral dalam sosial media. Sedangkan, tidak semua anak-anak bisa memahami secara dewasa seruan terkait one piece tersebut.”
“Jika kita ini dewasa, maka dewasalah secara bijak. Jangan mengajarkan sesuatu yang tidak benar kepada publik, terlebih kepada anak-anak dengan tontonan narasi yang hanya berpotensi melunturkan nasionalisme mereka. Karena kita semua tidak merasakan bagaimana penjajahan seperti yang dialami nenek moyang kita, maka jangan sampai generasi kita hanya karena subyketivitas pemikiran, kehilangan empati terhadap pengorbanan para pendalu bangsa.”
“Sedangkan kepada pemerintah, saya yakin Bapak Presiden Prabowo memiliki sikap empati yang tinggi, termasuk dalam kaitan hubungan interpersonal dengan rakyat. Gelombang protes, seperti terkait pemberian data pribadi WNI yang dikelola Perusahaan Amerika Serikat, menjadi atensi beliau. dan saya berharap generasi muda bangsa ini terus menguatkan potensi karya, terutama dalam bidang teknologi agar kelak Indonesia semakin berdaya dan kuat melawan potensi intervensi negara asing.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?