Banner Iklan

Wujudkan Lingkungan Sehat Bersama KKNT UPN Veteran Jatim Inovasi Pesantren dengan Pembuatan Sabun Cuci Tangan dari Minyak Jelantah

Anis Hidayatie
19 Juli 2025 | 13.08 WIB Last Updated 2025-07-19T06:31:39Z

 


Wujudkan Lingkungan Sehat Bersama KKNT UPN Veteran Jatim Inovasi Pesantren dengan Pembuatan Sabun Cuci Tangan dari Minyak Jelantah

TUBAN | JATIMSATUNEWS.COM: Jawa Timur — Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur (UPNVJT), 16 Juli 2025 –Minyak bekas masak sering kali dibuang menjadi limbah. Namun jika menjadi limbah buang dapat mencemari lingkungan sekitar. Untuk mengurangi dampak lingkungan dari minyak bekas memasak (jelatah) tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) UPN “Veteran” Jawa Timur melaksanakan sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan minyak jelantah menjadi Sabun Cuci Tangan kepada para Santri Pondok Pesantren Langitan, pada minggu ketiga kegiatan KKN Inovasi Pesantren.

Mahasiswa KKN UPN “Veteran” Jawa Timur yang beranggotakan sebanyak 11 orang, mampu melakukan eksperimen minyak jelantah menjadi sabun cuci tangan. Kok bisa minyak jadi sabu? Bagaimana caranya?

Bertempat di Pondok Pesantren Langitan Kabupaten Tuban pada tanggal 15 Juli 2025, Dafa mahasiswa Jurusan Lingkungan dan 10 anggota KKN yang berangkat dari Kota Surabaya mengajak teman-teman santri Pondok Langitan, memandu cara produksi minyak jelantah menjadi sabun cuci tangan.

Menurut Wira ketua tim KKN Pesantren Langitan, minyak goreng yang digunakan untuk memasak berkali-kali mengakibatkan kandungan gizi semakin berkurang dan bahkan bersifat karsinogenik. Selain masalah kesehatan, minyak jelantah yang dibuang sembarangan juga dapat berdampak ke lingkungan sekitar. “Hingga saat ini, saya selalu melihat masyarakat banyak yang membuang minyak jelantah ke selokan (Lingkungan), sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan”, ungkapnya.

Dijelaskan, minyak jelantah yang dibuang ke saluran, lama-kelamaan akan muncul plak-plak di dinding saluran air dan plak-plak tersebut semakin lama akan semakin menebal. Pada akhirnya, plak tersebut akan menghalangi jalur air yang akan keluar dari saluran. Dalam jangka waktu yang panjang, plak tersebut akan menyumbat saluran air.

Menurut Dafa yang berasal dari Jurusan Teknik Lingkungan, “minyak jelantah yang dibuang ke air akan mengapung di permukaan air dan membentuk lapisan-lapisan. Tentu hal ini akan menghalangi sinar matahari untuk masuk ke dalam air. Karenanya, tumbuhan di dalam air tidak dapat melakukan fotosintesis dan ekosistem di dalam air akan menjadi terganggu.”

Secara teknis disebutkan alat-alat yang digunakan yakni, sarung tangan plastik, timbangan, wadah plastik, hand mixer dan cetakan sabun.

“Bahan-bahan yang digunakan yaitu arang, minyak jelantah, kaustik soda (NaOH), air suling (aquadest), pewarna, dan pewangi,” sebut Alvin, salah satu anggota KKN yang mengaku sudah berpengalaman membuat sabun dari minyak Jelantah.

Proses pembuatannya meliputi persiapan dan pembersihan minyak jelantah, bisa dengan merendam arang lalu menggunakan saringan atau larutan tapioka yang dituangkan ke dalam minyak bekas.

Kemudian penimbangan bahan-bahan, pencampuran minyak bekas dengan larutan soda api dan air yang telah didiamkan. 

Lalu pengadukan hingga mengental, serta penambahan pewangi dan pewarna sebelum dicetak dan didiamkan selama kurang lebih 20 jam hingga mengeras.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Wujudkan Lingkungan Sehat Bersama KKNT UPN Veteran Jatim Inovasi Pesantren dengan Pembuatan Sabun Cuci Tangan dari Minyak Jelantah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now