Tim Ahli RBI Kementerian PPPA Datang , Petani Jeruk Kalisongo Minta Realisasi Janji Sumur Bor
MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang menjadi perhatian nasional usai kedatangan Tim Ahli Pengembangan Ruang Terbuka Bersama Indonesia (RBI) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Kunjungan tersebut menjadi peristiwa penting bagi para petani jeruk Kalisongo untuk menyuarakan harapan besar mereka, terutama terkait kebutuhan mendesak akan pasokan air melalui sumur bor.
Dalam kunjungan, Wakil Ketua Tim Ahli RBI, Andi Muhammad Jufri, mengungkapkan rasa kagumnya atas berbagai gagasan dan semangat para petani, terutama kaum ibu, yang turut serta aktif dalam diskusi. Menurutnya, para petani memiliki visi yang kuat untuk meningkatkan taraf hidup melalui pengembangan sektor pertanian secara inovatif.
“Para petani menyampaikan banyak gagasan gemilang, mulai dari perbaikan pembibitan, diversifikasi usaha ke sektor perikanan dan peternakan, hingga rencana pengolahan hasil pertanian. Ini menunjukkan mereka punya semangat dan ide cemerlang untuk naik kelas,” ujar Jufri.
Lebih lanjut, Jufri menegaskan bahwa timnya akan mencoba menjembatani berbagai aspirasi tersebut dengan membangun kemitraan lintas sektor.
“Kami akan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR terkait kebutuhan sumur bor. Sebab kami di Kementerian PPPA fokus pada membangun ruang bersama, ruang yang aman dan mendukung bagi tumbuh kembang anak dan pemberdayaan perempuan,” jelasnya.
Menurut Jufri, Desa Kalisongo menjadi salah satu dari tujuh wilayah prioritas pengembangan Ruang Bersama tahun ini, bersama wilayah lainnya seperti Banten, Jakarta Utara, Jambi, Barito, dan Kupang.
“Goal utama kami adalah mewujudkan kampung yang ramah anak dan perempuan,” tandasnya.
Namun, harapan besar petani Kalisongo tak lepas dari realitas sulit yang mereka hadapi sehari-hari. Salah satu petani ketua Kelompok Tani Mardi Basuki Sutarno, secara tegas menyuarakan kebutuhan vital akan air irigasi. Ia mengungkapkan bahwa para petani selama ini hanya mengandalkan tadah hujan dan membeli air dengan harga tinggi, mencapai Rp75.000 hingga Rp100.000 per toren.
“Waktu Ibu Wamen Veronica Tan berkunjung ke sini bulan Februari lalu, beliau menjanjikan sumur bor bagi petani jeruk Kalisongo. Kami sangat berharap janji itu bisa segera direalisasikan,” ujar Sutarno.
Ia menambahkan, cukup satu sumur bor saja sebenarnya sudah bisa mengairi lahan jeruk seluas sekitar 25 hektare. Ketersediaan air yang memadai diyakini akan memberikan dampak besar terhadap keberlanjutan pertanian jeruk di wilayah tersebut.
“Mudah-mudahan Ibu Veronica Tan segera memenuhi janjinya. Bantuan ini sangat kami butuhkan,” pungkas Sutarno, penuh harap.
Dengan adanya kunjungan dari tim ahli Kementerian PPPA, harapan baru pun tumbuh di tengah para petani jeruk Kalisongo. Kini tinggal menunggu realisasi janji dan sinergi nyata antar kementerian, pemda, hingga sektor swasta agar pertanian ramah anak dan perempuan bukan hanya wacana, tapi menjadi kenyataan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?