Sinergi Kader Surabaya Hebat (KSH) dan KKNT Kelompok 33 SDGs UPN “Veteran” Jawa Timur dalam Peningkatan Kesehatan Masyarakat RW 6 Kelurahan Rangkah Lewat Posyandu Keluarga dan Pemantauan Jentik Nyamuk (Jumantik)
SURABAYA| JATIM1NEWS.COM: 11 Juli 2025. Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan mendukung program Pemerintah Kota Surabaya, RW 06 Kelurahan Rangkah menyelenggarakan dua kegiatan penting, yakni Posyandu Keluarga dan Pemantauan Jentik Nyamuk (Jumantik). Kedua kegiatan ini merupakan bagian dari program Kader Surabaya Hebat (KSH) dan dilaksanakan secara kolaboratif bersama mahasiswa KKNT Kelompok 33 SDGs UPN “Veteran” Jawa Timur.
Kegiatan pertama yakni Program Posyandu Keluarga diselenggarakan pada Senin, minggu pertama bulan Juli 2025, dan difokuskan tidak hanya pada balita, melainkan mencakup seluruh elemen keluarga seperti ibu hamil, ibu menyusui, lansia, hingga ibu pengantar balita. Kegiatan ini tersebar di RT 02 hingga RT 07 RW 06, dengan pembagian kelompok posyandu sebagai berikut:
1. Seruni 1 (RT 02, 03, 07): 28 balita
2. Seruni 2 (RT 04, 05, 06): 31 balita
Total Balita Terdata: 59 anak
Dikoordinasi oleh Ibu Linda selaku Koordinator Kader RW 06, kegiatan ini melibatkan 20 kader aktif (bertambah dari sebelumnya 17) dan mendapat pendampingan teknis dari Puskesmas Rangkah. Kegiatan utama meliputi:
1. Penimbangan berat dan tinggi badan balita
2. Pengukuran lingkar kepala dan lengan
3. Pemeriksaan tensi dan gula darah untuk orang dewasa
4. Edukasi informal seputar kekurangan gizi (stunting) dan kesehatan keluarga melalui diskusi ringan
Dalam kegiatan ini, sekitar 159 peserta hadir, Termasuk ibu pengantar balita yang sekaligus memanfaatkan layanan kesehatan dasar yang tersedia.
Mahasiswa KKN 33 turut aktif dalam mendukung pelaksanaan program, mulai dari pencatatan data, pengukuran. Mereka juga turut mengobservasi proses screening dini untuk layanan imunisasi, KB, dan konsultasi kesehatan lanjutan yang akan diarahkan oleh kader ke Puskesmas. Kegiatan berlangsung dengan antusias.
Pola kegiatan ini bersifat rutin bulanan, dengan pendekatan tanpa tema penyuluhan khusus, tetapi tetap memberi ruang edukasi melalui komunikasi langsung dan pengalaman kader. Semua sarana dan prasarana didukung oleh Puskesmas Rangkah dan dievaluasi langsung secara berkala.
Kegiatan kedua yakni Pemantauan Jentik Nyamuk (Jumantik) dilaksanakan pada Jumat, 11 Juli 2025, dalam bentuk pemantauan jentik nyamuk secara door to door di lingkungan RW 06. Program ini merupakan bagian dari upaya pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Chikungunya yang diinisiasi oleh Pemkot Surabaya melalui program KSH, dan dilaksanakan oleh kader Jumantik serta didukung oleh mahasiswa KKN Kelompok 33.
Kegiatan diawali dengan pengarahan oleh Bapak Sigit sebagai Ketua RW 06. Beliau menekankan bahwa wilayah RW 06 sempat mengalami kasus DBD, sehingga upaya preventif harus dimaksimalkan. Ia juga menyinggung kondisi cuaca yang tidak menentu (pancaroba) sebagai faktor risiko meningkatnya penyakit berbasis vektor. Oleh karena itu, penting untuk "buka mata, buka telinga", dan memperkuat kesadaran kolektif akan kebersihan lingkungan dan gerakan bersama warga.
Kegiatan ini melibatkan:
1. Pemeriksaan tempat penampungan air di rumah warga
2. Deteksi dini keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus
3. Sosialisasi pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk memutus siklus hidup nyamuk demam berdarah
Jumantik ini sekaligus menjadi media edukasi yang membumi untuk masyarakat, serta bentuk nyata kolaborasi lintas elemen dari Kader Surabaya Hebat (KSH), KKNT Kelompok 33 SDGs UPN “Veteran” Jawa Timur, hingga perangkat kelurahan dalam menjaga kesehatan lingkungan secara berkelanjutan.
Melalui pelaksanaan kedua program ini, RW 06 Kelurahan Rangkah menunjukkan komitmen nyata dalam membangun masyarakat yang sehat, tanggap, dan aktif. Partisipasi mahasiswa KKNT Kelompok 33 SDGs UPN “Veteran” Jawa Timur memberikan nilai tambah berupa tenaga, edukasi, dan kolaborasi ide, sementara kader KSH tetap menjadi garda terdepan dalam pelaksanaan teknis dan advokasi di lapangan.
Sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan perguruan tinggi diharapkan dapat terus berjalan dan berdampak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat, khususnya di bidang kesehatan keluarga dan pengendalian penyakit menular. Ans
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?