Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai mendapatkan apresiasi khusus dari Senator Cantik DPD RI Lia Istifhama "Solutif dan Berkeadilan bagi Ratusan Siswa Korban Prank SPMB"
SURABAYA| JATIMSATUNEWS.COM: Kehebohan ratusan calon siswa yang merasa menjadi korban "prank" dari sistem aplikasi SPMB di Banyuwangi mendapat respons cepat dari Dinas Pendidikan Jawa Timur. Dindik Jatim, di bawah arahan Gubernur Khofifah Indar Parawansa, bergerak cepat memberikan solusi beasiswa swasta bagi siswa yang tidak lolos masuk SMA Negeri 1 Giri, meskipun sebelumnya sempat menerima notifikasi diterima.
Langkah ini pun menuai apresiasi dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Senator cantik asal Jawa Timur, Lia Istifhama, yang menilai upaya tersebut sebagai bentuk solusi yang tidak hanya cepat namun juga berkeadilan.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengutus tim ke Banyuwangi untuk memberikan penjelasan kepada orang tua calon siswa.
“Sesuai arahan Ibu Gubernur, kalau mereka berminat akan kita siapkan lewat jalur beasiswa swasta,” jelas Aries saat ditemui di Kota Batu pada Rabu (2/7/2025).
Beasiswa ini diberikan melalui kerja sama dengan beberapa sekolah swasta yang telah menyediakan kuota khusus bagi siswa yang terdampak. Dari 123 calon siswa yang terdampak, hanya 3 yang bisa masuk ke SMA Negeri 1 Giri karena kuota sudah penuh. Sementara 120 siswa lainnya akan difasilitasi untuk melanjutkan pendidikan di sekolah swasta dengan beasiswa penuh maupun sebagian.
“Sekolah-sekolah swasta di Banyuwangi sudah membuka akses. Mereka tinggal memilih mau masuk ke sekolah yang mana. Kalau ada yang kesulitan, kami bantu,” imbuh Aries.
Menanggapi langkah Dindik Jatim, Lia Istifhama yang juga anggota Komite III DPD RI memberikan pujian tinggi. Ia menyebut bahwa apa yang dilakukan Dindik Jatim adalah contoh nyata kebijakan publik yang cepat, empatik, dan tidak hanya mencari siapa yang salah.
“Gerak cepat alias gercep yang dilakukan Dinas Pendidikan Jatim ini menunjukkan adanya upaya solutif berkeadilan. Pemerintah tidak terjebak dalam saling menyalahkan, tetapi fokus memberi solusi nyata bagi ratusan siswa yang terdampak,” ujar senator keponakan Gubernur Khofifah yang akrab disapa Ning Lia ini.
Ia juga menegaskan bahwa langkah tersebut mencerminkan keberpihakan pemerintah daerah terhadap persoalan masyarakat.
“Ini bentuk empati tinggi dan ikhtiar untuk menghadirkan solusi seadil-adilnya. Tidak semua masalah harus ditanggapi dengan saling tuding, apalagi ketika menyangkut masa depan anak-anak bangsa,” lanjutnya.
Di akhir pernyataannya, keponakan Gubernur Khofifah Lia Istifhama memberikan dorongan semangat kepada para siswa dan orang tua agar tetap optimis menatap masa depan, meski tidak bersekolah di tempat yang mereka impikan sebelumnya.
“Para siswa jangan berkecil hati, dan orang tua semoga terus menguatkan anak-anaknya agar legowo dan tetap happy. Banyak sekolah swasta yang bermutu dan tidak kalah dengan sekolah negeri. Yang penting adalah semangat belajar dan keyakinan akan masa depan yang cerah,” ucap Ning Lia.
Ia menekankan bahwa pendidikan bukan soal gengsi, tetapi tentang kualitas dan nilai moral yang ditanamkan.
“Kita harus ajarkan anak-anak bahwa masa depan bukan ditentukan dari nama besar sekolah saja, tapi dari mentalitas mereka, daya saing, dan akhlak yang mereka miliki.”
Langkah cepat Dindik Jatim dan apresiasi dari tokoh nasional seperti Lia Istifhama menjadi angin segar di tengah polemik PPDB tahun ini. Kepedulian terhadap pendidikan dan masa depan anak-anak Indonesia kembali ditegaskan: bahwa setiap anak berhak atas kesempatan belajar yang layak, di mana pun tempatnya. Ans
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?