Banner Iklan

Senator Cantik DPD RI Lia Istifhama Tak Enggan Berbaur Meski Non-Petahana dengan Suara Tertinggi Nasiona

Anis Hidayatie
02 Juli 2025 | 04.00 WIB Last Updated 2025-07-01T21:00:48Z

 

Senator Cantik DPD RI Lia Istifhama Tak Enggan Berbaur Meski Non-Petahana dengan Suara Tertinggi Nasional

SURABAYA | JATIMSATUNEWS.COM: Senator cantik Lia Istifhama anggota DPD RI dari Jatim mencatat prestasi gemilang dalam Pemilu 2024. Terpilih sebagai Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Dapil Jawa Timur, perempuan yang akrab disapa Ning Lia ini meraih 2.739.123 suara, menjadikannya non-petahana perempuan dengan perolehan suara tertinggi se-Indonesia.

Di bawah hanya Komeng (Jawa Barat) dan Gus Yasin (Jawa Tengah), Lia membuktikan bahwa kerja keras dan pendekatan merakyat masih menjadi kunci utama dalam meraih kepercayaan publik. Yang membedakan Lia dari banyak politisi lainnya adalah gaya politiknya yang membumi: senang turun langsung ke masyarakat atau dalam istilah Jawa, “mudun ngisor”.

Dekat dengan Rakyat, Bukan Sekadar Retorika

Meski berasal dari keluarga tokoh nasional — keponakan dari Khofifah Indar Parawansa dan putri dari KH Maskur Hasyim — Ning Lia tetap memilih merangkul semua lapisan masyarakat tanpa sekat. Ia kerap terlihat di pasar tradisional, pelosok desa, bahkan acara komunitas kecil.

Bagi saya, politik itu soal amanah dan ketulusan. Kita tidak boleh hanya bicara dari podium, kita harus dengar langsung dari rakyat,” ujar Ning Lia di sela kegiatan kunjungan di Mojokerto.

Angel Kurnawati, salah satu anggota tim suksesnya, menyebut jadwal Ning Lia sangat padat. “Sehari bisa tiga sampai lima titik. Luar biasa. Tidak pernah mengeluh meski harus pindah antar kota. Energinya seperti tidak habis,” ucap Angel.

Alfian, loyalis Sahabat Ning Lia, menambahkan: “Beliau itu benar-benar ngider, hadir langsung. Tidak hanya datang, tapi juga menyapa dan menghibur warga. Ini bukan pencitraan, karena sudah dilakukan sejak lama sebelum kampanye.”

Multitalenta: Dari Aktivis, Akademisi, hingga Penulis

Tak hanya dikenal sebagai senator, Ning Lia adalah figur multitalenta. Ia adalah advokat, aktivis sosial, dosen, penulis buku, dan musisi religi. Bahkan sejak kuliah, ia dikenal sebagai kutu buku. Uniknya, ia pernah kuliah S1 di tiga kampus sekaligus: Universitas Airlangga (Unair), IAIN Sunan Ampel (UINSA), dan STID Taruna Surabaya.

Pernah jadi yang paling tua sendiri di kelas karena lintas prodi dan angkatan. Tapi saya suka belajar. Bagi saya pendidikan adalah bentuk perjuangan,” ucapnya sambil tertawa.

Semenjak mahasiswa, Lia juga bekerja paruh waktu sebagai resepsionis hingga event organizer, lalu menjadi sales kartu kredit setelah lulus S1. Saat ini, ia tengah menyelesaikan studi doktoral di UINSA.

Politik Humanis: Memaafkan dan Menyejukkan

Ning Lia dikenal sebagai politisi yang menjunjung tinggi nilai empati. Ia sempat viral di TikTok saat seorang ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) mencium spanduk kampanyenya. Alih-alih marah, ia justru menanggapinya dengan santai. “ODGJ itu polos. Kalau mencium spanduk saya, anggap saja sebagai doa tulus,” ucapnya.

Dalam kasus lain, saat fotonya dicatut oleh rival dalam bahan kampanye, Lia memilih untuk memaafkan. “Kami ingin edukasi politik yang jujur. Saya malah mengajak rival bersinergi. Politik itu bukan saling menjatuhkan, tapi saling memperkuat,” tegasnya.

Dipuji Akademisi: Gaya Politik yang Segar dan Dekat

Pengamat politik Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Mubarok, menyebut Lia membawa warna baru dalam DPD RI. “Ia hadir dengan pendekatan yang tulus dan membumi. Gaya komunikasi langsung ke rakyat adalah model politik yang segar dan efektif,” ujar Mubarok.

Menurutnya, pendekatan seperti ini memperkuat legitimasi DPD sebagai lembaga perwakilan daerah yang dekat dengan rakyat, bukan hanya simbolik.

Simbol Harapan Politik yang Lebih Manusiawi

Di tengah tren politisi yang hanya dekat dengan rakyat saat kampanye, Lia Istifhama justru membalikkan stigma itu. “Kalau ingin dipercaya, ya harus hadir di tengah rakyat. Bukan hanya ketika butuh suara,” katanya lugas.

Gaya politiknya yang egaliter dan personal menjadikan Lia tidak hanya sebagai senator perempuan peraih suara terbanyak, tetapi juga sebagai simbol politik yang lebih manusiawi, bersih, dan peduli terhadap wong cilik.

Di tengah sorotan politik yang sering gelap, Lia Istifhama hadir seperti oase: membawa semangat baru, menyentuh hati rakyat, dan memperkuat wajah DPD RI di mata publik


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Senator Cantik DPD RI Lia Istifhama Tak Enggan Berbaur Meski Non-Petahana dengan Suara Tertinggi Nasiona

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now