Santri Melek Digital! Tim KKN UPN "Veteran" Jatim Ajak Santri Daruz Zahro Belajar Dasar Digital Marketing
Sebagai bagian dari pengabdian kepada masyarakat, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur melaksanakan kegiatan pelatihan Digital Marketing Dasar di Pondok Pesantren Daruz Zahro Assunniyyah, Lumajang.
Kegiatan bertema "Santri Melek Digital, Pesantren Siap Go Online" ini bertujuan untuk memperkenalkan strategi pemasaran digital kepada para santri, sekaligus mendorong pemanfaatan teknologi sebagai sarana dakwah dan pemberdayaan ekonomi di lingkungan pondok pesantren.
Apa Itu Digital Marketing?
Digital marketing adalah strategi promosi dan pemasaran produk atau layanan yang dilakukan melalui platform digital seperti media sosial, website, dan marketplace. Di era serba online ini, pemahaman tentang digital marketing menjadi bekal penting bagi generasi muda, termasuk para santri.
Dengan memahami dasar-dasarnya, santri dapat mulai mempromosikan berbagai produk pesantren seperti buku karya santri, herbal, makanan ringan, dan merchandise Islami melalui media sosial dan platform online lainnya.
Belajar Langsung, Praktik Langsung
Dalam pelatihan ini, para santri tidak hanya menerima materi mengenai konsep dasar digital marketing, tetapi juga langsung diajak praktik membuat akun Instagram bisnis, mendesain konten promosi sederhana dengan Canva, dan menyusun caption menarik sesuai nilai-nilai Islami.
“Kami ingin membuka wawasan para santri bahwa dunia digital bukan hanya untuk hiburan, tapi juga bisa jadi ladang dakwah dan usaha. Santri juga bisa jadi content creator syar’i,” jelas Engie Ramadhani, Manajer Proyek KKN.
Disambut Antusias oleh Pesantren
Kegiatan ini disambut hangat oleh pengurus pondok maupun para santri. Ustadzah Diah.., salah satu ketua pengurus Pondok Pesantren Daruz Zahro Assunniyyah, menyampaikan rasa terima kasihnya atas ilmu yang dibagikan.
“Santri di sini punya banyak potensi. Pelatihan ini membantu mereka untuk lebih siap menghadapi dunia luar dengan tetap menjaga nilai-nilai keislaman. Ini sangat bermanfaat,” ujar beliau.
Santri Siap Promosi Produk Pesantren
Sebagai hasil dari pelatihan, para santri berhasil membuat beberapa konten promosi sederhana dan mendesain akun Instagram bisnis pondok. Rencananya, mereka akan mulai memasarkan produk-produk karya santri seperti basreng, seblak frozen food, abaya, dan buku-buku kajian melalui akun media sosial pondok.
Tidak hanya itu, tim KKN juga membantu menyusun panduan singkat agar santri dapat terus belajar dan berlatih mandiri setelah program berakhir.
Harapan untuk Gerakan Santri Digital
Melalui program ini, tim KKN berharap bahwa pelatihan digital marketing ini menjadi titik awal lahirnya santri kreatif dan produktif secara digital, tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman. Santri tidak hanya unggul dalam ilmu agama, tetapi juga tangguh dalam menghadapi era teknologi dan ekonomi digital.
“Kalau santri bisa berdakwah dan berjualan sekaligus lewat media sosial, maka pesantren tidak hanya menjadi tempat belajar, tapi juga pusat kreativitas dan kemandirian,” tutup Engie.
Caption Gambar | Foto: Dokumentasi Pribadi
Referensi:
• Wawancara langsung dengan Engie Ramadhani, Manajer Proyek KKN, di Lumajang (Juli 2025)
• Wawancara langsung dengan Ustadzah diah, Pengurus Pondok Pesantren Daruz Zahro Assunniyyah, Lumajang (Juli 2025)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?