Kegiatan dibuka oleh PJ Kepala Desa Jogorogo, Prasetyo Raharjo
NGAWI | JATIMSATUNEWS.COM: Jogorogo, 13 Juli 2025 — Kelompok 48 Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Universitas Brawijaya bersama skema Pengabdian Masyarakat Strategis (PMS) meluncurkan program “JELAS – Jelantah Lahir Jadi Sabun” di Desa Jogorogo, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi. Kegiatan ini melibatkan 35 ibu PKK dan perangkat desa untuk mengolah minyak goreng bekas menjadi sabun cair dan padat yang bernilai ekonomi serta ramah lingkungan.
Dr. Eng. Elya Mufidah, S.Pi., M.P., dosen pembimbing lapang, menjelaskan bahwa program menggabungkan misi MMD membangun kapasitas desa dan fokus Pengabdian Masyarakat Strategis pada solusi strategis. “Kami ingin pemberdayaan terukur, bukan hanya datang lalu pergi. Karena itu kami sertai modul, alat hibah, dan pendampingan,” ujarnya saat membuka pelatihan di balai desa.
Sesi edukasi dipandu Fadhilah Ulima Khansa dan Nabilla Alya Rimadhini. Mereka memaparkan bahaya penggunaan ulang jelantah—radikal bebas dan risiko kanker—serta dampak pembuangan sembarangan yang menutup saluran air. Setelah teori, peserta menetralkan jelantah lewat pemanasan, penyaringan, dan penambahan arang aktif. Kemudian dilanjutkan dengan pengolahan minyak jelantah menjadi sabun cuci piring maupun sabun cuci batang.
Penyerahan simbolis alat dan bahan produksi Sabun Minyak Jelantah kepada PJ Kepala Desa Jogorogo oleh Dosen Pembimbing Lapangan
Antusiasme tampak ketika ibu-ibu menimbang bahan, mengukur suhu, dan memilih aroma. Kuesioner pra-pasca pelatihan mencatat kenaikan pemahaman dari 46 persen menjadi 93 persen, sedangkan minat produksi mandiri melonjak dari 21 persen menjadi 88 persen. Empat liter minyak bekas diolah menjadi 12 kg sabun padat dan 18 botol sabun cair 200 ml hanya dalam satu sesi.
Tim MMD 48 mendampingi peserta saat praktik pembuatan sabun cair dan sabun padat
Untuk keberlanjutan, Tim MMD 48 UB dan Ibu Dr. Eng. Elya Mufidah, menyerahkan alat dan bahan yang mendukung program penjernihan minyak jelantah untuk siap diolah menjadi sabun termasuk juga alat dan bahan yang mendukung proses pembuatan sabun sebagai hibah.
PJ Kepala Desa Jogorogo, Prasetyo Raharjo, menyambut baik inisiatif tersebut. “Selama ini jelantah dibuang ke selokan. Sekarang, selain lebih sehat, desa punya produk unggulan, tentunya ini membawa pencerahan baru bagi desa kami” katanya.
Produksi Sabun dari Minyak Jelantah Warga Jogorogo dari hasil Diseminasi
Tim pengabdian berharap bahwa pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam mengolah limbah minyak jelantah menjadi sabun ramah lingkungan, tetapi juga dapat mendorong kemandirian ekonomi masyarakat melalui potensi pengembangan produk sabun jelantah ini sebagai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Desa Jogorogo.
#JELAS2025 #MMDUB2025 #PengabdianUB #UniversitasBrawijaya #MinyakJelantahJadiSabun #UMKMRamahLingkungan #DRPMUB #SDGs8 #SDGs9 #SDGs12 #SustainableDevelopment #DesaJogorogo #Ngawi #mahasiswaberkaryadesaberdaya #Kelompok48Jogorogo #PengabdianStrategis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?