Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat Dorogowok: Tingkatkan Pengetahuan Manajemen Budidaya Ayam Petelur
LUMAJANG | JATIMSATUNEWS.COM: 17 Juli 2025 — Pemerintah Desa Dorogowok, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang, bekerja sama dengan tenaga ahli dari tim pengabdian masyarakat strategis Universitas Brawijaya, yang terdiri dari Dr. Ria Dewi Andriani, S.Pt., MP., M.Sc., Dr. Jaisy Aghniarahim, S.Pt., MP., Dr. Yuli Frita Nuningtyas, S.Pt., MP., M.Sc., dan Nimas Mayang Sabrina, PhD bersama mahasiswa KKN MMD Kelompok 58 Universitas Brawijaya menggelar kegiatan pelatihan pemberdayaan masyarakat bertema “Manajemen Pemeliharaan dan Budidaya Ayam Petelur”. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 17 Juli 2025, bertempat di Balai Desa Dorogowok, dan diikuti oleh para anggota Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang telah menjalankan usaha peternakan ayam petelur dengan jumlah populasi mencapai 500 ekor.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber berpengalaman di bidang peternakan unggas,
Dr. Yuli Frita Nuningtyas, S.Pt., MP., M.Sc., yang saat ini juga aktif sebagai akademisi dan praktisi peternakan serta dimoderatori oleh Rischa Amalia Saleha, S.Pt., M.Pt. Materi yang disampaikan dalam pelatihan mencakup berbagai aspek penting dalam manajemen pemeliharaan ayam petelur, mulai dari pemilihan bibit yang berkualitas, manajemen kandang dan lingkungan, nutrisi dan formulasi pakan, manajemen pencahayaan, pengendalian penyakit, hingga strategi peningkatan produktivitas ayam layer.
Peserta pelatihan yang merupakan peternak aktif dari unsur BUMDes tampak sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Mereka menyampaikan berbagai kendala yang selama ini dihadapi dalam praktik budidaya ayam petelur, seperti tingginya biaya pakan, kondisi kandang yang belum optimal, serta isu utama yang sedang mereka alami yaitu ayam petelur yang belum mulai bertelur meskipun sudah memasuki usia produksi.
Dr. Yuli Frita secara rinci memberikan analisis terhadap permasalahan tersebut. Ia menjelaskan bahwa faktor-faktor seperti kurangnya intensitas pencahayaan, ketidakseimbangan nutrisi dalam ransum, stres akibat perubahan lingkungan, dan kurangnya program vaksinasi serta biosekuriti, bisa menjadi penyebab utama keterlambatan produksi telur pada ayam layer. Beliau juga menyarankan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pemeliharaan serta memberikan panduan teknis praktis yang bisa diterapkan langsung oleh para peserta di lapangan.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan teoritis, tetapi juga mendorong terjadinya dialog dua arah yang intens antara narasumber dan peserta. Diskusi kelompok dilakukan secara aktif, di mana peserta membagikan pengalaman dan strategi masing-masing dalam menghadapi tantangan pemeliharaan. Hal ini menciptakan ruang kolaboratif yang memperkaya pengetahuan dan membuka peluang pengembangan usaha budidaya ayam petelur di tingkat desa.
Kepala Desa Dorogowok, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap penyelenggaraan kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa pelatihan seperti ini sangat penting untuk mendorong profesionalisme dan produktivitas peternak lokal, serta memperkuat peran BUMDes dalam menciptakan sumber pendapatan mandiri berbasis potensi lokal.
“Melalui pelatihan ini, kami berharap anggota BUMDes dapat mengimplementasikan ilmu yang didapatkan untuk meningkatkan produktivitas ayam petelur, memperbaiki manajemen pemeliharaan, dan dalam jangka panjang mampu mengembangkan unit usaha peternakan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Dengan terselenggaranya pelatihan ini, Desa Dorogowok menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat melalui peningkatan kapasitas teknis dan manajerial. Diharapkan, kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara berkesinambungan sebagai bagian dari strategi pembangunan ekonomi desa yang inklusif dan berbasis potensi lokal.
# KKN MMD 58 Desa Dorogowok
SDG’s 1 – Tanpa Kemiskinan (No Poverty)
SDG’s 2 – Tanpa Kelaparan (Zero Hunger)
SDG’s 4 – Pendidikan Berkualitas (Quality Education)
SDG’s 12 – Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab (Responsible Consumption and Production)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?