KKN 133 UPN “Veteran” Jawa Timur Galakkan Biopori
SURABAYA | JATIMSATUNEWS.COM: 07 Juli 2025 – Dalam menghadapi tantangan lingkungan seperti minimnya resapan air, meningkatnya volume sampah organik, serta potensi banjir akibat alih fungsi lahan di kawasan perkotaan, diperlukan solusi praktis dan partisipatif dari berbagai elemen masyarakat. Salah satu pendekatan yang terbukti efektif adalah penerapan teknologi sederhana seperti lubang resapan biopori. Teknologi ini tidak hanya membantu mempercepat penyerapan air ke dalam tanah, tetapi juga berkontribusi pada pengelolaan limbah organik menjadi kompos yang bermanfaat bagi kesuburan tanah. Berangkat dari urgensi tersebut, Kelompok KKN 133 Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur melaksanakan program Penanaman Lubang Resapan Biopori di Kelurahan Gunung Anyar Tambak, Surabaya. Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi KKN Tematik Bela Negara SDGs Tahun 2025, yang menekankan aksi para mahasiswa dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan melalui pendekatan lingkungan dan partisipasi masyarakat.
Penanaman lubang resapan biopori dilakukan di tiga lokasi strategis, yaitu Bank Sampah Pelita RT 1, Taman Edukasi RT 1 dan Lapangan RT 6. Seluruh titik tersebut berada di wilayah RW 01 Kelurahan Gunung Anyar Tambak, yang dikenal sebagai kawasan padat penduduk dan rawan genangan air saat musim hujan.
Langkah awal pelaksanaan program ini, diawali dengan para mahasiswa KKN Kelompok 133 berkumpul pada pukul 07.00 WIB di posko KKN, bersiap dan briefing untuk melaksanakan kegiatan. Selain itu, juga dilakukan pembagian kelompok untuk mengerjakan sesuai titik lokasi yang sudah ditentukan dan menyiapkan peralatan yang dibutuhkan, seperti cangkul, linggis, celurit, trashbag, sapu lidi, pipa untuk media biopori, seperangkat alat bor sebagai bentuk kesiapan sekaligus mendukung kelancaran kegiatan di lapangan. Sesampainya di lokasi yang sudah ditentukan, semua mengerjakan bagiannya seperti membersihkan lokasi tersebut dengan mencabut rumput, membersihkan sampah, menggali lubang biopori, dan membuat media lubang biopori dari pipa yang telah disiapkan sebelumnya.
Persiapan pembuatan lubang resapan biopori dilaksanakan hingga pukul 12.00 WIB. Selanjutnya, dilakukan sosialisasi kepada Ibu Kader Surabaya Hebat (KSH) RW 01, yang dilaksanakan di Balai RW 01 pada pukul 13.00 WIB. Dalam sesi tersebut, mahasiswa memberikan edukasi mengenai manfaat lubang biopori, antara lain untuk mengurangi genangan air, mempercepat penyerapan air ke dalam tanah, dan mengolah sampah organik rumah tangga menjadi kompos yang bermanfaat. Selain penjelasan manfaat biopori, dijelaskan juga mengenai cara pembuatan dan bahan apa saja yang dapat dimasukkan ke dalam lubang biopori.
“Program ini kami rancang agar warga, khususnya para ibu rumah tangga, dapat mengelola lingkungan mulai dari pekarangan sendiri. Biopori mudah dibuat, biaya rendah, namun efeknya besar bagi lingkungan. Bahan yang dapat dimasukkan ke dalam biopori, seperti daun - daun kering, kulit buah, cangkang telur, sayuran dan lain sebagainya,” jelas Fahmi, PIC program kerja biopori, KKN Kelompok 133.
“Bahan yang dimasukkan ke dalam lubang biopori, usahakan bukan bahan yang mengandung protein untuk mencegah bau yang kurang sedap. Hasil dari limbah yang dimasukkan ke dalam lubang biopori dapat dipanen setelah 1 bulan sampah organik dimasukkan,” sahut Garda, membantu menjelaskan lebih lanjut.
Setelah sosialisasi, kegiatan dilanjutkan dengan praktik penanaman biopori secara langsung bersama kader KSH. Mahasiswa dan kader KSH bergotong royong melakukan penanaman biopori di ketiga lokasi, mengisinya dengan sampah organik dari rumah tangga seperti sisa sayur dan daun kering.
Kegiatan ini mendapat sambutan baik dari para Ibu KSH. Salah satu perwakilan menyampaikan, “Kami sangat menerima adanya sosialisasi pembuatan biopori ini karena bisa menambah pengetahuan bagi kami para ibu rumah tangga. Sekarang kami jadi tahu cara sederhana menjaga lingkungan dari rumah sendiri,” ujarnya.
Dengan kegiatan ini, mahasiswa KKN Kelompok 133 berharap dapat menumbuhkan kesadaran lingkungan yang berkelanjutan di tengah masyarakat. Biopori bukan hanya solusi teknis, melainkan juga pintu masuk bagi partisipasi warga dalam menjaga ekosistem kota yang sehat dan lestari. ANS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?