Mahasiswa KKN UPNVJT mengadakan kegiatan seminar “Santri Preneur Series: Episode 1 – Berani Mulai” di Ponpes Ahlul Irfan Al Kholily
JEMBER|JATIMSATUNEWS.COM – Jember, 1 Juli 2025 – Pondok Pesantren Ahlul Irfan Al Kholily kembali menjadi saksi tumbuhnya semangat kewirausahaan para santri dalam seminar “Santri Preneur Series: Episode 1 – Berani Mulai”. Kegiatan ini diselenggarakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari [Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur (UPNVJT)] -> hyperlink ke https://upnjatim.ac.id/, di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Dr. Taufikurrahman, S.Pd., M.Pd.
Seminar ini merupakan bagian dari program bertema “Pemberdayaan Kewirausahaan untuk Kemandirian Ekonomi Santri” yang diusung oleh tim KKN. Pada episode perdana ini, santri yang merupakan siswa SMA kelas X dan XI diajak untuk mengenali potensi diri dan lingkungan sekitar sebagai langkah awal dalam memulai usaha kecil, baik dari lingkungan pondok maupun rumah.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari [Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UPN “Veteran” Jawa Timur https://lppm.upnjatim.ac.id/, serta Majelis Al-Muwasholah, yang secara aktif mendorong pelaksanaan program-program kontekstual dan berlandaskan nilai-nilai pesantren. Inisiatif ini menjadi wujud nyata kontribusi mahasiswa dalam menghadirkan perubahan positif dan berkelanjutan.
Materi utama disampaikan secara runtut dan aplikatif. Mulai dari membangun pola pikir santri agar tidak terjebak pada mitos “butuh modal besar”, hingga memetakan potensi pribadi untuk merancang ide bisnis yang sederhana namun realistis. Dalam sesi ini, tim kkn menyampaikan tiga hal penting yaitu apa yang mereka punya, apa yang mereka bisa, dan apa peluang yang ada di sekitar mereka.
Tak hanya teori, peserta juga diperkenalkan dengan contoh usaha nyata yang relevan dengan kehidupan santri, seperti jasa menulis catatan rapi, laundry manual, hingga kerajinan dari barang bekas. Suasana diskusi yang interaktif menunjukkan antusiasme para santri dalam menggali ide-ide segar dan membumikan konsep wirausaha dalam kehidupan pondok.
Dr. Taufikurrahman, selaku Dosen Pembimbing Lapangan, menyampaikan apresiasi atas keterlibatan aktif para santri. “Kami berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang berbagi pengetahuan, tetapi juga menjadi pemicu lahirnya semangat wirausaha yang berakar pada nilai-nilai pesantren. Potensi santri sangat besar jika diarahkan dengan pendekatan yang sesuai konteks mereka,” ujarnya.
Hal ini senada dengan pernyataan Bapak Nurrohman Hidayat selaku perwakilan guru SMA yang turut memberikan sambutan. Ia menekankan pentingnya keterbukaan dalam menyerap ilmu dari para mahasiswa. “Diperhatikan betul apa yang disampaikan oleh para kakak-kakak di sini. Seraplah ilmu yang diberikan, karena mereka memiliki pengalaman yang bisa menjadi bekal berharga. Harapannya, ada komunikasi dua arah jadi jangan ragu untuk bertanya dan berdiskusi,” tuturnya.
Tanggapan ini diperkuat oleh salah satu mahasiswa KKN, Atma Putra Wicaksana, yang terlibat langsung sebagai ketua panitia. “Kami tidak datang untuk menggurui, tetapi ingin berbagi dan belajar bersama. Ketika para santri mau terbuka dan aktif berdiskusi, di situlah semangat kolaborasi mulai tumbuh. Kami yakin, dari pondok ini bisa lahir wirausaha muda yang kreatif dan mandiri,” ungkapnya.
Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi dan tugas pemetaan ide bisnis, di mana peserta menyampaikan pertanyaan seputar ide usaha dan tantangan yang mereka hadapi. Respons positif serta semangat yang terpancar dari wajah para santri menjadi penanda bahwa program ini telah menyentuh sisi penting dalam proses pemberdayaan mereka.
*Artikel ini disusun oleh mahasiswa bimbingan Dr. Taufikurrahman., S.Pd., M.Pd., antara lain : Isfa Fadil Muhammad (Informatika), Mohamad Fasafa Hubaidillah (Informatika), Muhammad Najmi Arya Pradipta (Informatika), Atma Putra Wicaksana (Ilmu Komunikasi).*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?