Foto Bersama Pengurus
Kelurahan,Kecamatan, UMKM dan Kader Surabaya Hebat
SURABAYA, 2 JULI 2025 | JATIMSATUNEWS.COM — Sebanyak 31 mahasiswa Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang tergabung dalam Kelompok 121
resmi memulai kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik Bela Negara SDGs Tahun 2025
di Kelurahan Menanggal, Kecamatan Gayungan, Surabaya. Pembukaan kegiatan ini
dilangsungkan pada Selasa, 2 Juli 2025, bertempat di Pendopo Kelurahan
Menanggal, dengan dihadiri oleh perangkat kecamatan, kelurahan, dosen
pembimbing lapangan, serta perwakilan masyarakat. Tahun ini UPN “Veteran” Jawa
Timur mengirimkan sebanyak 4.226 mahasiswa, didampingi 28 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang akan disebar ke 28 kecamatan dan 139 kelurahan di Surabaya.
Mengusung tema besar “Mahasiswa UPN
Kreatif Mbangun Suroboyo”, program KKN Tematik Bela Negara SDGs 2025 UPN
“Veteran” Jawa Timur menekankan peran mahasiswa sebagai agen perubahan melalui
pendekatan lintas sektor dan berbasis kebutuhan lokal, mahasiswa didorong untuk
berkontribusi langsung dalam isu-isu strategis seperti pengentasan kemiskinan,
pendidikan berkualitas, pertumbuhan ekonomi inklusif, kesetaraan gender, serta
pembangunan lingkungan berkelanjutan. Hal ini dilakukan dengan tetap
mengedepankan nilai-nilai Bela Negara, yang menjadi identitas khas dari UPN
“Veteran” Jawa Timur. Bela negara di sini tidak hanya dimaknai sebagai
pembelaan dalam konteks pertahanan semata, namun juga sebagai bentuk pengabdian
nyata dalam membangun negeri melalui peran aktif di tengah masyarakat.
Dalam sambutannya, Ketua Kelompok
121 menjelaskan bahwa “kehadiran mahasiswa dalam program KKN Tematik Bela
Negara bukan sekadar untuk memenuhi kewajiban akademik saja, tetapi juga
merupakan bentuk nyata dari komitmen pengabdian kepada masyarakat. Ia menegaskan
bahwa Kelompok 121 hadir di Kelurahan Menanggal dengan semangat membangun
ketahanan nasional dari lingkup terkecil, yaitu kelurahan” ujar Elfira sebagai
ketua kelompok KKN Tematik SDGs 121.
Dosen Pembimbing Lapangan, Ibu
Farikha, dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa program pengabdian
masyarakat ini memang telah dirancang oleh kampus agar mahasiswa, setelah
menempuh semester enam, mampu mengimplementasikan ilmu yang telah mereka pelajari
selama perkuliahan. Mengingat para peserta KKN berasal dari berbagai jurusan,
mereka didorong untuk bekerja lintas disiplin, saling melengkapi, dan
berkontribusi sesuai keahlian masing-masing. "Mahasiswa diminta untuk
melakukan analisis awal, Focus Group Discussion (FGD), wawancara, serta survei
lapangan guna memetakan potensi yang dimiliki oleh kelurahan. Dari situ, mereka
bisa mengidentifikasi permasalahan yang ada dan merancang solusi yang relevan
serta aplikatif," ujarnya.
Ibu Farikha juga menambahkan bahwa
proses ini bukan hanya untuk memenuhi tugas akademik, tetapi juga menjadi bekal
penting bagi mahasiswa agar lebih peka terhadap kondisi sosial di lingkungan
sekitarnya. Melalui pengabdian seperti ini, mahasiswa diharapkan mampu tumbuh
menjadi insan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga peduli,
tanggap, dan solutif dalam menghadapi permasalahan masyarakat secara nyata.
Program KKN ini pun diharapkan dapat
membuka wawasan mahasiswa terhadap sistem pemerintahan lokal yang ada di
wilayah menanggal. Sejalan dengan hal tersebut, Bapak Taufan selaku Lurah
Kelurahan Menanggal turut mengingatkan agar mahasiswa tidak hanya fokus pada
pelaksanaan program kerja, tetapi juga memahami sistem administrasi
pemerintahan setempat. Ia menjelaskan bahwa seluruh layanan di Kelurahan
Menanggal dan Kecamatan Gayungan telah berbasis elektronik, termasuk penggunaan
berbagai aplikasi seperti e-Government
dan aplikasi “Sayang Warga”. Dengan memahami sistem ini, diharapkan mahasiswa
dapat mengenali alur kerja pemerintahan serta menyadari bahwa kota Surabaya
telah bergerak menuju tata kelola yang modern dan berbasis digital.
Focus Group Discussion
bersama ibu ibu Kader Surabaya hebat
Selama satu bulan ke depan, Kelompok
121 akan menjalankan sejumlah program kerja yang dirancang berdasarkan
observasi awal dan kebutuhan warga. Di antaranya meliputi Pelatihan Branding
UMKM Lokal, Optimalisasi UMKM di Google Maps, Tiktok, dan NIB, Pengembangan
Website kolektif UMKM, Jentik-Jentik bersama Bumantik, dan Kerja Bakti bersama
serta Revitalisasi Kelurahan.
Semangat “Mewujudkan Masyarakat yang
Mandiri, Berdaya, dan Harmonis melalui Pengembangan Potensi Lokal” menjadi
pedoman utama dalam pelaksanaan kegiatan KKNT di Kelurahan Menanggal. Melalui
pendekatan partisipatif, mahasiswa diharapkan mampu menjalin hubungan yang erat
dengan warga, menggali potensi yang ada, serta mendorong terciptanya perubahan
positif yang berkelanjutan, meskipun dimulai dari skala lingkungan yang kecil.
Dengan semangat pengabdian dan kolaborasi, Kelompok 121 optimis bahwa keberadaan mereka di tengah masyarakat akan memberikan manfaat jangka panjang, baik dalam aspek sosial, ekonomi, maupun lingkungan. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi ruang pembelajaran yang bermakna bagi mahasiswa dalam menumbuhkan rasa empati, tanggung jawab sosial, serta kecintaan terhadap tanah air melalui kontribusi nyata di lapangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?