KABAYA, Kampung Tematik Jahit Resmi Diperkenalkan: Wujud Nyata Pemberdayaan Warga oleh KKNT UPN “Veteran” Jawa Timur Kelompok 33
SURABAYA| JATIMSATUNEWS.COM: 17 Juli 2025 Semangat pemberdayaan masyarakat kembali digaungkan melalui program kerja inovatif dari KKN Tematik SDGs UPN “Veteran” Jawa Timur Kelompok 33. Bertempat di Kelurahan Rangkah, Kecamatan Tambaksari, kelompok ini meluncurkan program unggulan bertajuk KABAYA (Kampung Berdaya), sebuah kampung tematik yang fokus pada pemberdayaan UMKM jahit sebagai langkah nyata meningkatkan kemandirian ekonomi warga.
Rangkaian kegiatan dimulai sejak tanggal 1 Juli 2025 dengan diskusi kebutuhan dan pendataan yang berprofesi sebagai penjahit di Kelurahan Rangkah, pada 15 Juli 2025 pemasangan 11 banner rumah penjahit dan 1 banner gapura Kampung Tematik Jahit di Jl. Rangkah Rejo VI, disertai proses pengambilan konten promosi dan video profil yang menyoroti kisah inspiratif para penjahit lokal. Di antaranya adalah Badrus Salam (56) yang mengawali karier menjahit sejak tahun 1980-an, kini turut menyuplai seragam ke berbagai perusahaan nasional. “Belajar menjahit bisa menciptakan lapangan kerja sendiri. Saya bersyukur masih terus ada pesanan,” ujarnya penuh semangat.
Sosok lain yang tak kalah inspiratif adalah Ibu Budiarti (59) yang belajar secara otodidak dari orang tuanya. “Kalau ingin belajar menjahit, jangan takut. Semangat saja! Hasilnya bisa dijual ke luar pulau,” ujarnya seraya menunjukkan hasil karyanya berupa tas belanja ukuran besar. Sedangkan Bu Yuliati (57) bahkan sudah mulai menjahit sejak 1985 dan kini turut mengajarkan keterampilan tersebut pada anak-anak disabilitas. “Gunakan waktu luang untuk belajar. Dengan kemauan kuat, kita bisa berkembang,” tuturnya dengan senyum hangat.
Puncak kegiatan berlangsung pada 17 Juli 2025 pukul 09.35 WIB di Balai RW 03, dilaksanakannya acara peresmian nama dan logo KABAYA oleh Kepala Kelurahan Rangkah, Pak Jefri Arditya Pamungkas, S.STP, M.A.P. Acara ini turut dihadiri oleh Camat Tambaksari, Pak Yudi Eko Handono S.IP, M.IP, Sekretaris Kelurahan Bu Niniek Husnia, SH, M.Hum, Ketua RW 03 Bu Sri Soetrisnowati, Koordinator penjahit Bu Noviani Susanti dan warga setempat.
Dalam sambutannya, Pak Jefri menyampaikan apresiasi yang tinggi atas inisiatif KKN 33. “Kalian sudah berhasil satu per satu dari program kerja yang disampaikan saat pertama bertemu saya. KKN yang berhasil adalah yang berkesan, terlihat di masyarakat dan berkelanjutan,” ungkapnya. Ia juga berharap program KABAYA bisa menjadi motor penggerak ekonomi lokal dan terus berlanjut setelah KKN selesai.
Camat Tambaksari, Pak Yudi Eko, menambahkan semangat pada para mahasiswa agar memaksimalkan waktu yang tersisa di Rangkah. “KKN itu hanya sekali seumur hidup. Jadikan ini pengalaman heroik. Semoga kelompok jahit ini bisa jadi cerita berkesan. Ia juga mendorong para mahasiswa untuk memberi masukan pada tren pasar dan pembukuan agar kelompok jahit bisa berkembang ke arah koperasi.
Sementara itu, Bu Noviani Susanti, koordinator penjahit, tak kuasa menyembunyikan rasa syukurnya. “Berkat adik-adik KKN, kebutuhan kami jadi lebih mudah. Bahkan sejak peresmian, orderan terus masuk. Kami sudah dapat pesanan 200 celemek. Semoga ini bisa jadi jalan kami mengangkat perekonomian RW 09,” tuturnya haru.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penayangan video profil KABAYA, perilisan resmi logo kampung tematik, dan pemotongan tumpeng oleh jajaran kelurahan dan mahasiswa KKN. Ditutup dengan doa bersama dan dokumentasi, acara ini menjadi bukti nyata sinergi antara mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat untuk menghadirkan dampak yang berkelanjutan.
Dengan nama KABAYA yang dipilih karena mudah diingat dan merepresentasikan kearifan lokal (mirip dengan “kebaya”), program ini diharapkan dapat menjadi warisan yang terus tumbuh dan berdampak luas. Seperti yang disampaikan Ketua KKN 33 Daniel Indrawan, “Kami berharap apa yang sudah kami lakukan di Kampung Tematik Jahit ini bisa menjadi pijakan awal untuk kemajuan warga. Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan.”KABAYA bukan hanya simbol kreativitas mahasiswa, tapi juga semangat kebangkitan ekonomi warga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?