PHNOM PENH | JATIMSATUNEWS.COM - Konflik berdarah antara Thailand dengan Kamboja turut berimbas kepada sektor sepak bola.
Terbaru, Irak meminta Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) untuk memindahkan lokasi tuan rumah perhelatan Grup G Kualifikasi Piala Asia U-23 2026.
Berdasarkan ketetapan AFC sebelumnya, tuan rumah Grup G Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 adalah Kamboja.
Tempat penyelenggaraan pertandingannya pun telah ditetapkan di Stadion Olimpiade Phnom Penh.
Di Grup G, selain tuan rumah Kamboja juga ada Irak, Oman, dan Pakistan.
Pertandingan kualifikasi ini akan dihelat pada 3, 6, dan 9 September 2025 mendatang.
Walau masih terpaut lebih dari 1 bulan, pihak Irak melalui federasi sepak bolanya, IFA meminta AFC untuk mempertimbangkan lokasi lain mulai saat ini.
"Asosiasi Sepak Bola Irak (IFA) telah resmi mengajukan permohonan kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) untuk memindahkan pertandingan Grup G Kualifikasi Piala Asia U-23 AFC 2025 dari Kamboja karena meningkatnya ketegangan keamanan antara Kamboja dan Thailand," tulis laman Instagram @theaseanfootball pada Senin (28/7).
"IFA telah mengusulkan Basra, Irak, sebagai kota tuan rumah alternatif yang potensial, dengan alasan kesiapan organisasi dan fasilitas teknisnya untuk menggelar kualifikasi," lanjut rilis tersebut.
"Keputusan ini dibuat karena situasi yang tidak stabil antara Kamboja dan Thailand, terutama karena rencana persiapan kami melibatkan pemusatan latihan di Thailand karena lokasinya yang dekat dengan lokasi awal," ujar seorang pejabat IFA yang pernyataannya dimuat laman tersebut.
Berdasarkan rilis tersebut maka diketahui jika konflik antara Thailand dan Kamboja berimbas pada rencana persiapan timnas Irak U-23.
Mereka yang hendak mengadakan pemusatan latihan (TC) di Thailand guna membiasakan pemain dengan cuaca di Kamboja justru dikhawatirkan dengan konflik geopolitik antara kedua negara tersebut.
Walau jarak titik konflik (Kouk Mon) dengan lokasi pertandingan (Phnom Penh) hampir 500 kilometer, namun Irak sudah mencemaskan aspek keamanan.
Menurut Al-Jazeera (28/7), konflik bersenjata ini telah menewaskan 35 orang dan memaksa lebih dari 270 ribu orang di antara Thailand dan Kamboja mengungsi dari area perbatasan.
Selain permintaan Irak terhadap pemindahan lokasi penyelenggaraan Grup G di kualifikasi tersebut, dampak lain dari perang Thailand dan Kamboja adalah pemutusan kerja sama dua klub Kamboja dengan merek pakaian olahraga Thailand.
Merujuk pada rilis The ASEAN Football juga, diketahui jika NagaWorld FC menghentikan kerja sama dengan FBT dan tim ibu kota, Phnom Penh Crown FC juga menghentikan kerja sama dengan merek ternama Thailand yakni Warrix.
Klub-klub Kamboja yang hendak mengadakan pemusatan latihan di Thailand pun memilih untuk membatalkannya guna keselamatan tim.
Adapun menurut laporan Al-Jazeera pada Senin (28/7), kedua negara saat ini sedang membicarakan upaya gencatan senjata dengan pertemuan di Malaysia. Sehingga, patut dinantikan bagaimana hasil dari pertemuan tersebut, serta bagaimana keputusan AFC untuk menindaklanjuti permintaan Irak. ***
Penulis: YAN
Baca juga: Final Piala AFF U-23 2025 Pakai VAR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?