MALANG | JATIMSATUNEWS. COM: Biliar bukan sekadar hobi bagi Derin Sitorus. Remaja yang kini duduk di bangku kelas 1 SMA di Jakarta ini telah menorehkan tinta emas di panggung dunia. Di usianya yang masih belia, Derin sudah mengoleksi segudang prestasi dari tingkat kota hingga internasional. Dan tahun ini, satu langkah besar siap ia ambil lagi: berlaga di ajangpl Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025.
Bermula dari meja biliar milik sang ayah di Medan, Derin mengenal olahraga ini sejak usia enam tahun. Didampingi oleh sang ayah dan pelatih pertamanya, Pak Dani, Derin mengasah kemampuannya setiap hari usai pulang sekolah. “Papa punya tempat biliar, jadi rasanya tanggung kalau enggak diseriusin,” kenangnya. “Habis sekolah, pasti main terus sampai malam.”
Usia sembilan tahun menjadi tonggak awal kariernya saat berhasil menjuarai Porkot di Medan. Prestasi itu menjadi batu loncatan ke berbagai kejuaraan tingkat regional dan nasional, termasuk turnamen pemula di Jabodetabek. Tapi tak berhenti di situ. Tahun 2023 menjadi momen kebangkitannya di level internasional: Derin sukses menyabet medali perak di Kejuaraan Asia di Taiwan.
Tak lama berselang, Derin mencetak sejarah: juara dunia di Austria pada 21 Juni 2023. “Itu pengalaman luar biasa. Pertama kali tanding di kejuaraan dunia, langsung juara satu,” ucap Derin dengan mata berbinar. Kepulangannya dari Austria disambut hangat oleh keluarga dan komunitas biliar Indonesia.
Kini, dengan semangat baru, Derin bersiap untuk turun di Porprov 2025 membela kontingen Kota Malang. Ia mengaku jatuh cinta pada suasana Kota Malang. “Dingin, nyaman, makanannya enak-enak dan murah. Orang-orangnya juga ramah,” kata Derin yang kini juga berlatih bersama pelatih nasional, Pak Herman.
Meski masih remaja, Derin sudah memantapkan pilihannya untuk menjadikan biliar sebagai profesi utama. Ia ingin menjadi atlet profesional sekaligus ikon inspiratif bagi bibit-bibit muda. “Harapan saya, makin banyak atlet muda dari kota-kota seperti Malang yang bisa berprestasi. Indonesia punya potensi besar di biliar,” ujarnya.
Perjalanan Derin dari Medan ke pentas dunia, lalu kini ke Malang untuk Porprov 2025, adalah bukti bahwa ketekunan dan cinta pada satu bidang bisa membawa seseorang ke puncak. Tak berlebihan jika Derin dijuluki "Anak Ajaib Biliar Indonesia". Dan Malang, bersiaplah menyaksikan aksi sang juara dunia di atas meja hijau.
---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?