Hal inilah yang mendorong Zalfa Awwala Q.A., mahasiswi Psikologi Universitas Negeri Malang (UM) bersama Mochammad Sa`id, S.Psi., M.Si., selaku pembimbing melakukan penelitian kepada para narapidana residivis mengenai uji pengaruh kesiapan kerja yang ditinjau dari Grit (Ketekunan) dan Future Time Perspective (Pandangan atau Perspektif Masa Depan).
Penelitian yang dilaksanakan pada Senin (19/05/2025) ini dilakukan di Lapas Kelas I Malang dan Lapas Perempuan Kelas IIA Malang yang memiliki beberapa Narapidana Residivis dengan berbagai macam kasus pidana. Proses pengambilan data dilakukan melalui pengisian kuesioner yang dibagikan kepada Narapidana Residivis dan wawancara terbatas. Proses tersebut dibantu oleh staff pegawai Lapas Kelas I Malang dan Lapas Perempuan Kelas IIA Malang.
Narapidana Residivis merupakan mereka yang terjerat kasus hukum yang kedua kalinya atau melakukan pengulangan tindak pidana.
"Para narapidana mengaku alasan terbesar mereka melakukan pengulangan tindakan tersebut dikarenakan faktor ekonomi yang membuatnya terpaksa untuk kembali ke dunia lamanya setelah bebas dari hukuman yang pertama. Ditambah lagi, jika mereka belum memiliki kesiapan kerja yang memadai," jelas Zalfa.
"Selanjutnya berdasarkan data primer yang saya dapatkan lalui pengisian kuesioner menunjukkan hasil terdapat pengaruh signifikan dari Grit dan Future Time Perspective terhadap Kesiapan Kerja bagi para narapidana residivis. Artinya, jika narapidana residivis memiliki ketekunan dan pandangan positif terhadap masa depan, mereka cenderung lebih siap untuk kembali bekerja," lanjutnya.
Melalui penelitian ini diharapkan lembaga pemasyarakatan mampu meningkatkan program kegiatan yang dapat membantu para narapidana agar lebih siap bekerja pada sektor yang layak serta mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 8.
"Saya yakin dengan adanya bukti hasil penelitian ini bisa menjadi bahan evaluasi bersama, sehingga pemberdayaan narapidana di lembaga pemasyarakatan bisa lebih fokus dan terarah dalam peningkatan ketekunan dan pandangan masa depan yang stabil. Semoga dengan itu juga mampu mengurangi angka risiko kasus residivisme yang ada di Indonesia," pungkas Zalfa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?