Banner Iklan

SMKN 1 Sampang Klarifikasi Dugaan Isu Miring yang Beredar di Media

Admin JSN
07 Mei 2025 | 18.59 WIB Last Updated 2025-05-07T11:59:28Z


SAMPANG | JATIMSATUNEWS.COM: Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Sampang, yang dikenal sebagai salah satu institusi pendidikan Kejuruan terkemuka di Kabupaten Sampang, merasa perlu memberikan klarifikasi terkait pemberitaan yang belakangan ini berkembang di sejumlah media online. 

Pemberitaan tersebut menyoroti beberapa isu yang beredar seputar pengelolaan dana sekolah, fasilitas pendidikan, serta isu-isu internal lainnya yang dinilai kurang akurat dan dapat merugikan reputasi sekolah.

Sebagai sekolah Kejuruan pertama di Kabupaten Sampang, SMKN 1 Sampang telah menjadi tempat yang dipilih oleh banyak siswa di wilayah tersebut, berkat prestasi-prestasi yang berhasil diraih dan keberadaan program-program pendidikan yang berkualitas. 

Namun, di tengah berbagai pencapaian tersebut, beberapa pemberitaan yang dinilai tidak berimbang dan mengandung dugaan tanpa bukti yang kuat muncul di media, dan hal ini memicu keresahan bagi pengelola serta masyarakat yang mendukung keberadaan sekolah.

Menanggapi hal tersebut, Aulia Niswa, Wakil Kepala Humas SMKN 1 Sampang, bersama dengan Mukadar, Wakil Kepala Kurikulum, mendatangi kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sampang pada Selasa (06/05/2025). 

Dalam kesempatan tersebut, mereka menyampaikan klarifikasi terkait sejumlah isu yang disampaikan dalam pemberitaan yang telah beredar di media.

Aulia menjelaskan bahwa pemberitaan yang beredar terkait dugaan penyimpangan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sangat merugikan, karena sejatinya dana BOS di SMKN 1 Sampang telah digunakan dengan transparan dan sesuai dengan petunjuk teknis yang berlaku. 

Aulia menekankan bahwa selama ini pihak sekolah selalu memastikan bahwa penggunaan dana BOS dilakukan dengan akuntabilitas yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah. 

Oleh karena itu, tuduhan adanya penyimpangan dana tersebut sangat tidak berdasar dan berpotensi menyesatkan publik.

Lebih lanjut, Aulia juga menanggapi isu mengenai enam ruang laboratorium yang dikabarkan tidak berfungsi. Menurut Aulia, informasi yang beredar tersebut tidak sesuai dengan kenyataan. 

Ia menjelaskan bahwa ruang-ruang laboratorium tersebut tetap beroperasi secara bergantian, meskipun terdapat kendala terkait kapasitas daya listrik yang terbatas. Aulia menambahkan bahwa pihak sekolah telah melakukan upaya untuk menambah kapasitas daya listrik sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas fasilitas pendidikan. 

Oleh karena itu, tuduhan penurunan daya listrik yang disampaikan dalam pemberitaan adalah tidak tepat dan tidak mencerminkan situasi sebenarnya.

Isu lain yang turut disorot dalam pemberitaan adalah dugaan penarikan uang kas oleh pihak sekolah. 

Aulia menegaskan bahwa yang dimaksud dalam pemberitaan tersebut adalah dana tabungan kelas yang dikelola secara bersama-sama oleh siswa untuk kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan siswa itu sendiri, seperti kegiatan ekstrakurikuler dan perayaan acara-acara tertentu. 

Dana tersebut bukan merupakan pungutan yang dipungut oleh pihak sekolah, melainkan hasil kesepakatan antara siswa di kelas tersebut. 

Aulia juga menjelaskan bahwa pengumpulan dana ini tidak dilakukan di semua kelas, melainkan sesuai dengan kebutuhan yang disepakati oleh para siswa yang terlibat.

Selain itu, Mukadar, Wakil Kepala Kurikulum SMKN 1 Sampang, memberikan klarifikasi mengenai tuduhan yang menyebutkan bahwa selama kepemimpinan Kepala Sekolah Rahmawati, tidak ada perbaikan sarana dan prasarana yang dilakukan. 

Mukadar dengan tegas membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa setiap tahun SMKN 1 Sampang selalu melakukan perbaikan dan peningkatan fasilitas sekolah berdasarkan skala prioritas yang ada. 

Proses perbaikan dan peningkatan sarana prasarana sekolah dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik bagi siswa, seperti renovasi ruang perpustakaan, perbaikan laboratorium, penataan ruang kelas, dan pemeliharaan fasilitas pendukung lainnya.
"Setiap tahun, kami secara rutin melakukan perbaikan sarana dan prasarana, baik yang bersifat fisik maupun fasilitas pendukung lainnya. Hal ini dilakukan dengan prioritas utama pada kebutuhan yang paling mendesak untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di sekolah," kata Mukadar.

Aulia dan Mukadar sangat menyayangkan adanya pemberitaan yang dianggap tidak berimbang, tidak akurat, dan mencemarkan nama baik sekolah. 

Keduanya menegaskan bahwa mereka selalu membuka pintu bagi media untuk melakukan konfirmasi dan mendapatkan informasi yang benar, namun pemberitaan yang terlanjur tersebar tidak mencerminkan penjelasan yang sudah diberikan oleh pihak sekolah.
"Kami sangat kecewa dengan pemberitaan yang tidak berdasarkan fakta dan berpotensi merusak reputasi SMKN 1 Sampang yang telah banyak berkontribusi positif dalam dunia pendidikan di Kabupaten Sampang. Kami berharap agar media dapat lebih berhati-hati dalam mengolah informasi dan menyajikan berita yang berimbang," ungkap Aulia.

Pihak SMKN 1 Sampang berharap agar PWI Sampang dapat membantu untuk meluruskan pemberitaan yang beredar dan memastikan bahwa informasi yang dipublikasikan di media lebih akurat dan tidak merugikan pihak manapun.

Mereka juga mengingatkan kepada semua pihak untuk selalu mengutamakan verifikasi yang tepat dalam setiap pemberitaan, khususnya terkait dengan isu-isu yang berkaitan dengan dunia pendidikan.

Ketua PWI Sampang, Fathor Rahman, yang menerima kedatangan Aulia dan Mukadar, menyatakan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti klarifikasi ini dengan penuh tanggung jawab. Ia mengingatkan bahwa setiap pemberitaan yang disampaikan oleh media harus didasarkan pada prinsip-prinsip jurnalistik yang objektif dan akurat, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman yang bisa merugikan semua pihak.
"Kami akan memastikan bahwa pemberitaan yang beredar dapat diluruskan dan diimbangi dengan informasi yang benar sesuai dengan kode etik jurnalistik. PWI Sampang akan selalu mendukung upaya menjaga integritas dan keakuratan informasi dalam pemberitaan," ujarnya.

Kejadian ini mengingatkan kita semua tentang pentingnya untuk selalu menjaga profesionalisme dalam dunia jurnalistik dan memastikan bahwa setiap informasi yang disampaikan kepada publik telah melalui proses verifikasi yang memadai, khususnya dalam isu-isu yang melibatkan lembaga pendidikan yang mempengaruhi banyak pihak.


Pewarta: Bn 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • SMKN 1 Sampang Klarifikasi Dugaan Isu Miring yang Beredar di Media

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now