Fakultas Keperawatan UNEJ luncurkan program GENZI di Desa Pager, Pasuruan, untuk edukasi ibu dan pencegahan stunting, berhasil turunkan angka stunting menjadi 6,7% setelah tiga bulan.
PASURUAN | JATIMSATUNEWS.COM – Stunting masih
menjadi momok bagi pertumbuhan anak di Indonesia, terutama di wilayah pedesaan.
Namun, harapan muncul dari Desa Pager, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan,
lewat gerakan pengabdian masyarakat dari Fakultas Keperawatan Universitas
Jember (UNEJ).
Lewat program bertajuk “Penguatan Resiliensi dan
Optimalisasi Program GENZI (Gerakan Sadar Gizi)”, para dosen Universitas
Jember memberdayakan para ibu untuk melawan stunting secara langsung—melalui
edukasi, pelatihan, hingga pemantauan status gizi anak secara berkala.
Ibu Sebagai Garda Depan Cegah Stunting
Kegiatan ini menyasar 30 ibu dengan balita di Desa Pager.
Mereka diberikan penyuluhan mengenai pentingnya gizi seimbang, strategi
pencegahan stunting, dan peran aktif ibu dalam menjaga tumbuh kembang anak.
“Banyak ibu belum paham bahwa stunting bukan hanya soal
tinggi badan, tapi menyangkut masa depan anak secara keseluruhan. Kami ajarkan
mulai dari ASI, MP-ASI, hingga imunisasi,” ujar Ayu Dewi Nastiti, M.Kep, dosen
dan ketua tim pengabdian.
Dapur Bergizi Berbasis Pangan Lokal
Salah satu kegiatan yang menarik perhatian warga adalah pelatihan
pembuatan makanan bergizi berbasis bahan lokal. Ibu-ibu diajari membuat
MP-ASI dari bahan sederhana, seperti puding daun kelor.
“Kami ingin mereka tahu bahwa makanan sehat tidak harus
mahal. Daun kelor di pekarangan pun bisa jadi MP-ASI bernutrisi tinggi,” tambah
Dwining Handayani, anggota tim.
Hasil Nyata: Berat Badan Balita Meningkat
Hasil pemantauan menunjukkan perubahan signifikan. Setelah
tiga bulan, angka stunting turun drastis menjadi hanya 6,7%. Sebagian
besar balita yang dulunya berstatus stunting kini masuk kategori gizi kurang,
dan bahkan empat balita telah mencapai status gizi cukup.
“Kami senang sekali, berat badan anak saya naik, sekarang
makannya juga lebih lahap,” kata salah satu ibu peserta kegiatan.
Kolaborasi yang Mengubah
Program ini dilaksanakan bekerja sama dengan kader
posyandu, tenaga kesehatan, dan tokoh masyarakat Desa Pager. Dukungan dari
Ketua TP PKK desa setempat juga memperkuat komitmen warga untuk terus
melanjutkan program secara mandiri.
“Kami ingin GENZI tidak berhenti di sini. Harapannya bisa
direplikasi di desa lain di Kabupaten Pasuruan,” ujar Ayu Dewi.
Tentang Program GENZI
Program GENZI merupakan inisiatif dari KeRis-DIMAS “Matanada” Fakultas Keperawatan Universitas Jember yang fokus pada isu keperawatan anak dan ibu. Kegiatan ini selaras dengan prioritas nasional untuk percepatan penurunan angka stunting, terutama di daerah pertanian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?