Foto: Penyampaian materi oleh Ilfi Nur Diana
MALANG | JATIMSAUNEWS.COM - Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kota Malang menggelar Konsolidasi Pelajar se-Kota Malang pada Sabtu (03/05/2025). Acara itu dilaksanakan di Hall Oesman Mansoer, Gedung FKIP Lantai 3 Universitas Islam Malang (Unisma), dan diikuti oleh organisasi kepelajaran (OKP) serta para pelajar dari berbagai wilayah di Kota Malang.
Mengusung tema “Spirit Generasi dalam Optimalisasi Jenjang Pendidikan untuk Masa Depan Emas,” kegiatan itu menghadirkan dua guru besar sebagai pembicara, yakni Guru besar UIN Malang Prof. Dr. Hj. Ilfi Nur Diana, M.Si., CAHRM., CRMP., dan Guru Besar Universitas Negeri Malang (UM) Prof. Dr. Muslihati, S.Ag., M.Pd.
Sebagai informasi, kegiatan itu juga menghadirkan sejumlah tokoh nasional dan lokal sebagai pembicara inspiratif. Mereka adalah Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin, Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Malang Dr. H. Isroqunnajah, M.Ag., dan Rektor Unisma Prof. Drs. H. Junaidi, M.Pd., Ph.D.
Di sesi pemaparan materi, Ilfi Nur Diana banyak menjelaskan tentang membangun motivasi belajar, baik dari sisi internal maupun eksternal. Tidak hanya itu, Wakil Rektor II UIN Malang itu juga berbagi tentang penguatan karakter sebagai bekal utama generasi yang akan datang.
“Kalian, generasi muda saat ini, adalah calon pemimpin masa depan. Manfaatkan masa sekarang untuk terus belajar dan berorganisasi. Maka, pendidikan menjadi kunci,” papar Ilfi.
"Pendidikan menguatkan knowledge dan skill, sedangkan organisasi menguatkan karakter. Maka dari itu, keduanya harus sama-sama berjalan dan saling beriringan," tandasnya dalam acara bertajuk ‘Spirit Generasi dalam Optimalisasi Jenjang Pendidikan untuk Masa Depan Emas’ itu.
Lebih jauh lagi, sosok yang sempat dinobatkan sebagai perempuan inspiratif 2024 itu juga memaparkan tentang strategi mengelola organisasi, perbedaan karakter antar generasi, dan skill yang harus dimiliki untuk menyongsong bonus demografi.
Di sisi lain, Guru Besar Bimbingan dan Konseling Multibudaya Universitas Negeri Malang (UM), Prof Muslihati, menyampaikan bahwa generasi Z dan Alpha saat ini menghadapi tantangan besar dalam hal minat belajar dan literasi. Ketergantungan terhadap gawai dan media sosial menyebabkan kemampuan membaca dan memahami teks menurun drastis.
“Anak-anak sekarang lebih tertarik pada TikTok dan konten visual lainnya. Studi menunjukkan daya baca generasi ini tidak lebih dari 200 kata. Buku pelajaran dianggap membosankan, sehingga proses belajar menjadi tidak efektif,” paparnya.
Melalui kegiatan konsolidasi tersebut, harapannya ialah agar generasi muda sekarang mampu menjadi pemimpin masa depan yang diharapkan, utamanya bagi kader IPNU-IPPNU Kota Malang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?