PASURUAN | JATIMSATUNEWS.COM: Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Pasuruan, Gus Bayhaqi, memaparkan kisah istimewa di balik nama “Queen Zamzam” di hadapan civitas SMK Queen Zamzam Pasrepan. Dilaksanakan di aula dalam acara Turba FPK ke Kecamatan Pasrepan pada Sabtu (10/5).
Dalam pemaparan, Gus Bayhaqi menyebut bahwa nama unik itu bukan sekadar nama, melainkan pancaran doa panjang dari seorang wali besar, KH. Hamid Pasuruan.
“Saya sempat bertanya, kenapa namanya Queen Zamzam, bukan Ratu Zamzam atau sekadar Zamzam? Ternyata jawabannya luar biasa,” ujar Gus Bayhaqi di hadapan Kepala SMK Safin, guru, siswa dan civitas SMK Queen Zamzam mengisahkan percakapan dengan pendiri sekolah Gus Mashudi Nawawi.
Menurut penuturan Gus Mashudi sebagaimana diungkapkan Gus Bay, nama “Queen Zamzam” diberikan oleh Romo KH. Hamid Pasuruan. Ia mengambil inspirasi dari kisah agung Nabi Ibrahim AS, Siti Hajar, dan Nabi Ismail AS, di mana air zamzam muncul dari hentakan kaki Ismail kecil, dan dari perjuangan Siti Hajar yang bolak-balik antara bukit Shafa dan Marwah.
KH. Hamid lalu mengaitkan makna spiritual air zamzam dengan Pasrepan — kawasan yang dulu dikenal gelap karena perjudian dan pencurian.
“Namun, kalau ilmu itu mengalir di sana seperti air zamzam, maka yang maling jadi santri, yang gelap jadi terang,” kata Gus Bayhaqi mengutip KH. Hamid.
“Pasrepan yang dulu bayangan gelap, kini melalui Queen Zamzam jadi bayangan cerah masa depan,”urai Gus Bay dengan nada bergetar menahan haru.
Dijelaskan, nama “Queen Zamzam” pun dipilih dengan sengaja. Bukan "Ratu Zamzam" agar tidak rancu dengan band musik atau merek komersial, melainkan “Queen” dalam bahasa Inggris untuk menegaskan universalitas dan keunikan.
“Insya Allah, nama ini hanya satu di Indonesia, bahkan mungkin di dunia,” ujar Gus Bayhaqi.
Gus Bay pernah menulis kolom khusus tentang Queen Zamzam di koran Jawa Pos 11 tahun silam. Tetiba suasana haru dan syukur menyelimuti.
“Baru hari ini saya bisa berkunjung langsung ke tempat yang dulu hanya saya tulis,” ujarnya bahagia.
Mengakhiri paparan awal sebelum melanjutkan acara pemaparan tentang wawasan kebangsaan, Gus Bayhaqi mengajak para pemuda dan anak-anak di sekitar Pasar Depan untuk bersyukur dan bangga.
“Bersyukurlah kalian menjadi makhluk Allah yang diciptakan sebagai manusia. Nama Queen Zamzam ini bukan hanya label—ia adalah doa, harapan, dan warisan spiritual untuk masa depan kalian.” Ans
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?