Tiga Buku Calon Rektor UIN MALANG Prof. Dr. Hj. Ilfi Nur Diana, M.Si
Jejak Intelektualnya Meramu Kepemimpinan, Kinerja, dan Ekonomi dalam Bingkai Islam Oleh: Anis Hidayatie
ARTIKEL | JATIMSATUNEWS.COM: Dalam geliat dunia akademik, nama Ilfi Nur Diana bukan sosok kemarin sore, Perempuan cantik bergelar Profesor wakil rektor II UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang kini sedang menjadi salah satu kandidat kuat wakil rektor ini adalah sosok yang namanya patut diperhitungkan sebagai penulis buku berkualitas.
Tiga karya terbarunya menyuguhkan perenungan mendalam tentang kepemimpinan, kinerja, dan ekonomi—tiga pilar penting dalam membangun tatanan masyarakat dan organisasi yang lebih beradab dan seimbang.
Dengan pendekatan khas yang menggabungkan literatur ilmiah dan spiritualitas Islam, Ilfi menorehkan kontribusi nyata dalam lanskap pemikiran kontemporer.
Berikut adalah review dari ke tiga buku-bukunya:
1.Kepemimpinan Islami, Buku ini menjadi fondasi awal dalam mengurai relasi antara pemimpin, organisasi, dan ekonomi Islam. Ilfi menekankan bahwa untuk membangun kehidupan bernegara yang lebih baik, tiga hal krusial harus diperkuat: kepemimpinan ideal, organisasi yang solid, dan stabilitas ekonomi berbasis syariah.
Melalui tujuh bab dalam buku Kepemimpinan Islami, Ilfi tidak sekadar membahas teori kepemimpinan dari masa ke masa, namun juga memasukkan refleksi dari pengalaman pribadinya memimpin organisasi. Ini memberikan nuansa kontekstual yang hidup dan aplikatif. Salah satu poin menarik adalah narasi tentang "bahaya dari seorang pemimpin"—sebuah bab yang mengingatkan bahwa kekuasaan tanpa akhlak bisa menjadi bumerang bagi organisasi.
Buku ini sangat layak dijadikan pegangan oleh siapa pun yang tengah atau akan menempati posisi strategis dalam struktur organisasi. Dengan menggabungkan pendekatan teoritis dan nilai-nilai Islam, Ilfi mengajak pembaca untuk memahami bahwa kepemimpinan bukan hanya tentang wewenang, tetapi juga tentang tanggung jawab spiritual dan sosial.
2. Manajemen Kinerja Islami
Sebagai kelanjutan dari perhatian pada dunia organisasi, buku kedua berjudul Manajemen Kinerja Islami memperlihatkan konsistensi Ilfi dalam menggali konsep manajerial melalui lensa Islam. Sepuluh bab dalam buku ini membahas tuntas bagaimana konsep kinerja tidak hanya diukur dari kuantitas atau produktivitas semata, namun juga harus mencerminkan nilai-nilai ketakwaan, keadilan, dan keikhlasan.
Kehadiran ayat-ayat Qur’an dan hadist Nabi sebagai landasan argumentatif menjadikan buku ini lebih dari sekadar karya akademik. Ia hadir sebagai panduan etis sekaligus praktis. Buku ini menjadi penting, khususnya bagi para pemimpin organisasi Islam, lembaga pendidikan, maupun komunitas sosial keagamaan yang ingin membangun sistem kerja yang sehat, manusiawi, dan berpijak pada nilai-nilai ilahiah.
Ilfi juga berhasil menunjukkan bahwa manajemen kinerja dalam Islam bukan soal reward and punishment semata, tapi lebih jauh tentang niat, kejujuran, dan kebermanfaatan terhadap umat. Kinerja bukan hanya alat ukur, tetapi juga ladang ibadah.
3. Ekonomi Islam dalam Pusaran Pemikiran Intelektual Muslim
Jika dua buku sebelumnya membahas aspek internal organisasi, maka buku ketiga ini memperluas cakupan ke ranah ekonomi Islam. Ekonomi Islam dalam Pusaran Pemikiran Intelektual Muslim menjadi penanda bahwa Ilfi tidak hanya piawai dalam soal manajerial, tetapi juga memiliki keluasan wawasan dalam bidang ekonomi Islam klasik.
Dengan menelusuri pemikiran tokoh-tokoh besar seperti Nabi Muhammad SAW, Khulafaur Rasyidin, hingga Ibn Khaldun, buku ini menyuguhkan benih-benih pemikiran ekonomi yang telah tumbuh sejak masa awal Islam. Meskipun pembahasan pada tiap tokoh tidak mendalam, tetapi Ilfi mampu mengangkat esensi gagasan mereka dengan cukup jernih. Buku ini dapat menjadi batu pijakan awal bagi para akademisi dan mahasiswa yang ingin menggali pemikiran ekonomi Islam dalam dimensi sejarah dan praksis.
Lebih dari itu, buku ini menunjukkan bahwa ekonomi Islam bukanlah sistem asing yang harus dipaksakan, melainkan sebuah warisan intelektual yang kaya dan relevan hingga kini.
Tiga buku karya Ilfi Nur Diana ini menyajikan jejak intelektual yang saling bersambung: dari individu (pemimpin), ke sistem (organisasi dan kinerja), lalu ke tatanan sosial yang lebih luas (ekonomi). Semua dibingkai dalam nilai-nilai Islam yang humanis dan transformatif.
Karya-karya ini sangat relevan dibaca oleh para mahasiswa, akademisi, maupun praktisi yang ingin memahami bagaimana Islam dapat hadir bukan sekadar sebagai doktrin spiritual, tetapi juga sebagai landasan sistem sosial, politik, dan ekonomi. Terlepas dari kekurangannya, Ilfi telah menunjukkan bahwa menjadi intelektual muslim bukan hanya tentang menulis, tapi tentang menghadirkan solusi dan arah baru di tengah tantangan zaman.
"Selamat Hari Buku, Membaca Buku Berkualitas Mencerahkan Kehidupan"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?