Banner Iklan

Bu Ifah, Pejuang Batik Pasuruan Yang Mendunia Berpulang

Anis Hidayatie
05 Mei 2025 | 06.40 WIB Last Updated 2025-05-04T23:57:22Z
Bu Ifah, Pejuang Batik Pasuruan Yang Mendunia Berpulang 
PASURUAN | JATIMSATUNEWS.COM: Duka menggantung di langit Desa Kertosari Kecamatan Purwosari, kehilangan menyelimuti dunia batik Kabupaten Pasuruan Sri Kholifah atau akrab dipanggil Bu Ifa. Sosok inspiratif pegiat batik tulis dan pewarna alami. Tutup usia pada pagi hari ini Senin 5 Mei 2025. 

 Setelah sempat dilarikan ke Puskesmas, Sri Kholifah menghembuskan nafas terakhirnyadi Puskesmas Purwosari. Kabar kepergian perempuan yang akrab disapa Bu Ifah ini mengejutkan banyak pihak. 

 “Sakit, terus dibawa ke Puskesmas. Pagi ini dikabarkan telah tiada,” tutur Ani, sahabat dekat almarhumah sekaligus pemilik Leres Craft. 

 Kepergian Bu Ifah terasa begitu mendadak. Sahabatnya yang lain, Anis, bahkan sempat menghabiskan waktu bersamanya belum lama ini. 

 “Sabtu malam saya masih bertemu beliau. Menjamu saya dengan kare kluthuk, bunga ontong krispi, dan aneka masakan lezat dari kebunnya sendiri. Ia bahkan berpesan ingin titip masakan untuk ibu saya kalau saya pulang ke Bangil,” kenangnya dengan suara parau. 

 Sri Kholifah bukan hanya pegiat batik biasa. Ia adalah tokoh nasional yang telah menorehkan kiprah hingga ke mancanegara. Melalui rumah batik Natura Creo yang ia rintis, ia dikenal sebagai pelopor batik berbasis pewarna alami. 

Bu Ifah juga pernah 6 tahun menjadi dosen desain batik di Malaysia sebelum purna. Kiprahnya mengenalkan batik di kancah internasional membawa  Bu Ifah menjalin kemitraan akademik dengan Universitas Hongyi, Korea Selatan. Rumah batiknya kerap menjadi tempat belajar bagi mahasiswa Hongyi. Terkini bahkan, sedang mengerjakan pesanan dari Korea Selatan.

 Sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan kiprahnya, Bu Ifah juga dianugerahi Lencana Guna Karya Sarana Bhakti oleh pemerintah , sebuah pengakuan atas kontribusinya sebagai pebatik. 

 Prestasi terkininya adalah juara 2 Desain Batik Kabupaten Pasuruan. Karya batiknya juga kerap diberikan sebagai kenang kenangan kepada tokoh penting, antara  lain kepada anggota DPRD Provinsi Ning Laili Abidah. 

Juga kepada Istri Bupati Pasuruan Rusdi saat acara Halalbihalal HIAS (Himpunan Asosiasi Asosiasi IKM, UKM Kabupaten Pasuruan) beberapa waktu lalu.

 Di lingkungan sekitarnya, almarhumah dikenal sebagai sosok yang rendah hati, pantang menyerah, dan gemar bersedekah.

 Beberapa hari sebelum kepergiannya, ia masih sempat mengisi acara berbagi ilmu membatik dengan memberi hadiah untuk pemenang fashion show di peringatan Hari Kartini bersama PEWARLAMI.

 Kepergian Bu Ifah meninggalkan duka mendalam, namun juga warisan ilmu dan semangat yang tak akan padam.

Kadisperindag Kabupaten Pasuruan Diana menyampaikan pula rasa kehilangan.
"Innalillahiwainailaihi rojiun. Atas nama pribadi dan keluarga besar Disperindag Kabupaten Pasuruan kami menghaturkan ikut berdukacita atas meninggalnya 
Ibu Ifa. Semoga almarhumah husnul khotimah dan keluarga yg ditinggalkan diberikan ketabahan, Amin yarobal allamin."

 JatimSatuNews mengucapkan “Selamat jalan, Bu Ifah. Bismillah, Ilmu dan dedikasimu akan terus menjadi jariah. Bismillah, husnul khotimah.” Ans

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Bu Ifah, Pejuang Batik Pasuruan Yang Mendunia Berpulang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now