Menyongsong Masa Depan yang Terang: Membangun Fondasi Literasi bagi Generasi Mendatang

Admin JSN
27 April 2024 | 06.05 WIB Last Updated 2024-04-26T23:05:38Z
 
Oleh: Firmanda Ibrahim

OPINI | JATIMSATUNEWS.COM: Pendidikan adalah salah satu faktor untuk mengukur kemajuan suatu negara. Negara yang hebat dapat terlihat dari kualitas pendidikannya. Indonesia sendiri memiliki pendidikan yang dinamis. Dengan kata lain, pendidikan di Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan kurikulum. Hingga pada tahun 2024 ini, Indonesia menggunakan kurikulum merdeka. 

Harapan dari kata ‘merdeka’ tersebut adalah generasi Indonesia memerdekakan dirinya untuk memilih apa yang sesuai dengan passion mereka. Tentu sangat memudahkan jika mereka memahami bagaimana alur pendidikan untuk membawa dirinya ke masa depan. Namun nyatanya, hampir setiap perubahan kurikulum pendidikan di Indonesia juga diiringi dengan berbagai tantangan. Tantangan tersebut membuat para pelaku pendidikan baik siswa maupun pendidik terkadang terkesan jengah untuk mengikuti perubahan. Sebetulnya, hanya dibutuhkan aksi untuk melakukan itu semua. Apalagi untuk pendidikan di Indonesia agar semakin maju dan berkembang. Terutama dalam bidang literasi.

Setiap tahun, Indonesia memiliki perayaan pendidikan yang diperingati setiap tanggal 2 Mei. Peringatan tersebut menjadi momentum besar bagi setiap warga negara dalam memaknai kembali tujuan pendidikan nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang No.20 Tahun 2003. Pada tahun ini, peringatan Hari Pendidikan Nasional mengusung tema “Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar”. 

Dengan demikian harapan untuk pendidikan di Indonesia dapat lebih kuat dan bisa dijalankan di segala lini. Hal kecil yang mungkin dapat dilakukan sebagai bentuk kepedulian kita terhadap pendidikan adalah memulai dengan menggaungkan semangat literasi. Apalagi kita berada di dunia digital, kita bisa lebih mudah untuk mengakses informasi. Dengan adanya digitalisasi tersebut, tentunya berdampak pada tingkat literasi seseorang. 

Menurut Paul Gilster, literasi digital adalah kemampuan seseorang dalam memanfaatkan informasi dalam bentuk. Baik itu dari sumber dari perangkat komputer ataupun dari ponsel. Kemudahan tersebut bisa membuat suatu perubahan atau bahkan pembiasaan yang kita lakukan untuk meningkatkan literasi terlebih generasi muda saat ini. Seperti halnya, menjadi penggerak dalam program “Habbit for Literacy” yang akan dilaksanakan menjelang Hari Pendidikan Nasional Tahun 2024. 

Program tersebut merupakan gerakan untuk mengajak kaum muda terbiasa berliterasi. Adapun kegiatan Habbit for Literacy antara lain, pertama One Day One Access yang bermaksud untuk mengajak kaum muda mengakses satu bacaan setiap harinya. Kegiatan selanjutnya, Review by Me. Artinya memberikan opini atau gagasan terhadap apa yang telah dibaca perlu dilakukan agar mereka terbiasa berpikir kritis menerima kabar yang ada. Kegiatan yang terakhir, Share a Story. 

Opini yang telah dibuat bisa disebarkan dalam bentuk apapun, seperti quotes, reels, dan diary. Tentu opini yang telah dibuat bebas untuk dikreasikan dalam bentuk apapun sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Jika hal ini dilakukan secara terus-menerus diharapkan bisa berdampak terhadap peningkatan literasi di Indonesia, khususnya kaum muda agar semakin mencintai dunia literasi. Literasi bukan hanya sekedar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga keterampilan penting untuk memahami, menganalisis, dan menggunakan informasi secara efektif. Hal itulah merupakan salah satu aksi yang bisa dilakukan untuk dapat meningkatkan pendidikan di Indonesia. Dengan berliterasi, wujudkan mimpi melalui aksi. 
Salam literasi!
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Menyongsong Masa Depan yang Terang: Membangun Fondasi Literasi bagi Generasi Mendatang

Trending Now