Bahas Isu Penting Pembelajaran Bahasa Indonesia bersama Pakarnya

Admin JSN
30 Maret 2024 | 11.21 WIB Last Updated 2024-03-30T04:21:44Z


Dosen Pakar Pembelajaran Bahasa Unesa ajak partisipan untuk mengupas isu dan ide-ide dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di era sekarang,

SURABAYA | JATIMSATUNEWS.COM:  Dosen Pakar Pembelajaran Bahasa Unesa ajak partisipan untuk mengupas isu dan ide-ide dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di era sekarang, melalui Mimbar Ilmiah pada Kamis, 28 Maret 2024. Diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya.

Acara yang dibuka oleh Koordinator Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Anas Ahmadi, diikuti sekitar 100 partisipan dari kalangan mahasiswa dan masyarakat umum secara daring melalui Zoom Meeting.

Prima Vidya Asteria, Pakar Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) dalam materinya menyampaikan pentingnya Pemelajar BIPA dalam memahami budaya komunikasi di Indonesia.

Pembelajaran BIPA tidak sekedar mengajarkan Bahasa Indonesia, tetapi juga mengajarkan budaya khususnya budaya komunikasi. Pemelajar harus mengetahui budaya Indonesia sebagai bekal berinteraksi dengan masyarakat. 

“Mengapa menggembor-gemborkan budaya komunikasi? Itulah yang lebih dibutuhkan, yang lebih dipakai, dan mereka praktikkan dalam berinteraksi dengan masyarakat Indonesia,” ujarnya.

“Ada suami istri disapa sama satpam, ‘Mbak mau ke mana?’ suaminya marah karena menganggap satpam ini kok peduli banget kepada istrinya.  Padahal, kita semua tahu itu tidak ada maksud apa-apa, hanya basa-basi,” tambahnya.

Menurutnya, pemelajar BIPA yang tidak bisa memahami bagaimana konteks komunikasi akan mengalami kegagalan berkomunikasi karena memberikan respon tidak sesuai dengan yang diharapkan penutur.

"Literasi sekolah dalam pembelajaran saat ini digalakkan sangat intens pada kurikulum merdeka," ujar Fafi Inayatillah yang juga merupakan narasumber yang hadir pada kesempatan yang sama. 


Ada delapan media yang dapat digunakan dalam pembelajaran Literasi di sekolah yaitu pengatur grafis, dinding kata, model Frayer, diagram venn, peta pikiran, poster, tabel, dan grafik. Media tersebut diterapkan guna meningkatkan kecakapan pembelajaran literasi dalam pemahaman bacaan yang baik.

“Selain itu, perlu ada lingkungan kaya teks untuk menunjang literasi di sekolah tumbuh kuat. Fungsinya supaya siswa terpapar dengan teks dan kata-kata yang dipajang,” ucapnya.

Lebih lanjut, dosen yang juga aktif dalam Program Guru Penggerak itu menjelaskan pengalamannya selama mendapingi beberapa program literasi di beberapa sekolah di Surabaya.



Mediana Hartono

Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Universitas Negeri Surabaya


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Bahas Isu Penting Pembelajaran Bahasa Indonesia bersama Pakarnya

Trending Now