SAMPANG | JATIMSATUNEWS.COM: Kebutuhan akses internet di desa kini semakin tinggi, apalagi di zaman seperti yang sekarang ini. Banyak kegiatan yang dilakukan dari rumah, mulai dari bekerja hingga sekolah.
Tak ayal, saat ini akses internet semakin penting untuk kehidupan sehari-hari. Bahkan internet sudah menjadi kebutuhan pokok bagi banyak masyarakat.
Namun tak bisa dipungkiri, bahwa akses internet di desa belumlah merata. Terasa masih ada kesenjangan akses internet untuk masyarakat desa dan perkotaan.
Pemerintah bisa jadi menghadirkan berbagai program untuk pemerataan akses internet. Tapi hal tersebut belum cukup. Menyikapi hal ini, kolaborasi untuk mengatasi sulitnya akses internet di desa pun dirasa perlu.
Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), ada sekitar 15 ribu desa, yang akses internetnya buruk, bahkan masih cukup banyak yang belum terjangkau internet.
Permasalahan atau tantangan yang dihadapi oleh operator seluler dalam membuka jaringan sampai ke pelosok adalah kondisi wilayahnya. Mulai dari pantai hingga pegunungan daerah, serta populasi penduduk yang tidak berkoloni di satu tempat melainkan tersebar.
Hal ini kini dirasakan oleh masyarakat di Panyirangan, setelah sekian lama internet desa yang semula pernah dicanangkan pemerintah guna menunjang sarana prasarana kebutuhan desa ternyata malah vakum.
"𝙳𝚊𝚛𝚒 𝚊𝚠𝚊𝚕 𝚔𝚊𝚖𝚒 𝚜𝚎𝚖𝚙𝚊𝚝 𝚖𝚒𝚛𝚒𝚜, 𝙸𝚗𝚝𝚎𝚛𝚗𝚎𝚝 𝚍𝚎𝚜𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚎𝚓𝚊𝚝𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚍𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚙𝚕𝚊𝚝𝚏𝚘𝚛𝚖 𝚍𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚔𝚊 𝚊𝚔𝚜𝚎𝚜 𝚜𝚒𝚜𝚝𝚎𝚖 𝚊𝚍𝚖𝚒𝚗𝚒𝚜𝚝𝚛𝚊𝚜𝚒 𝚍𝚎𝚜𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚎𝚛𝚔𝚘𝚗𝚎𝚔𝚜𝚒 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝙾𝙿𝙳 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚗𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗𝚒 𝙿𝚎𝚖𝚎𝚛𝚒𝚗𝚝𝚊𝚑𝚊𝚗 𝙳𝚎𝚜𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚖𝚎𝚠𝚞𝚓𝚞𝚍𝚔𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚕𝚊𝚢𝚊𝚗𝚊𝚗 𝚙𝚛𝚒𝚖𝚊 𝚝𝚎𝚛𝚑𝚊𝚍𝚊𝚙 𝚖𝚊𝚜𝚢𝚊𝚛𝚊𝚔𝚊𝚝 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚟𝚊𝚔𝚞𝚖," ucap Zainul Ghaffar selaku Pj Kades Panyirangan yang baru menjabat.
Anggaran semula saat pemasangan awal tentunya memakan biaya yang cukup besar. Jadi sayang kalau ditengah perjalanan malah mandek, pihak Pemdes dengan kepemimpinan Pj Kades yang baru akan dan telah merevitalisasi adanya internet desa tersebut, tujuannya agar bermanfaat dan dirasakan oleh masyarakat.
"𝙷𝚊𝚛𝚊𝚙𝚊𝚗 𝚔𝚊𝚖𝚒 𝚔𝚎𝚍𝚎𝚙𝚊𝚗 𝚛𝚎𝚟𝚒𝚝𝚊𝚕𝚒𝚜𝚊𝚜𝚒 𝙸𝚗𝚝𝚎𝚛𝚗𝚎𝚝 𝚍𝚎𝚜𝚊 𝚒𝚗𝚒 𝚖𝚊𝚖𝚙𝚞 𝚖𝚎𝚗𝚞𝚖𝚋𝚞𝚑 𝚔𝚎𝚖𝚋𝚊𝚗𝚐𝚔𝚊𝚗 𝚠𝚊𝚠𝚊𝚜𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚜𝚢𝚊𝚛𝚊𝚔𝚊𝚝 𝚍𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚑𝚊𝚕 𝚒𝚕𝚖𝚞 𝚍𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚗𝚐𝚎𝚝𝚊𝚑𝚞𝚊𝚗, 𝚜𝚎𝚔𝚊𝚕𝚒𝚐𝚞𝚜 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚠𝚊𝚋 𝚝𝚊𝚗𝚝𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚖𝚒𝚕𝚎𝚗𝚒𝚊𝚕 𝚖𝚎𝚕𝚊𝚕𝚞𝚒 𝚞𝚙𝚊𝚢𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚌𝚞 𝚔𝚛𝚎𝚊𝚜𝚒 𝚍𝚊𝚗 𝚒𝚗𝚘𝚟𝚊𝚜𝚒 𝚙𝚘𝚜𝚒𝚝𝚒𝚏 𝚋𝚊𝚐𝚒 𝚐𝚎𝚗𝚎𝚛𝚊𝚜𝚒 𝚖𝚞𝚍𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚖𝚎𝚖𝚞𝚗𝚌𝚞𝚕𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚘𝚗𝚝𝚎𝚗-𝚔𝚘𝚗𝚝𝚎𝚗 𝚔𝚛𝚎𝚊𝚝𝚒𝚏 𝚝𝚎𝚗𝚝𝚊𝚗𝚐 𝚙𝚘𝚝𝚎𝚗𝚜𝚒 𝚍𝚎𝚜𝚊 𝚖𝚎𝚕𝚊𝚕𝚞𝚒 𝚢𝚘𝚞𝚝𝚞𝚋𝚎𝚛 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚐𝚊𝚗𝚍𝚛𝚞𝚗𝚐𝚒 𝚐𝚎𝚗𝚎𝚛𝚊𝚜𝚒 𝚖𝚒𝚕𝚎𝚗𝚒𝚊𝚕," harapnya
Pewarta: Fach
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?