Bagian 1, Sebagai Perempuan Kepala Sekolah yang Didemo

07 Mei 2023 | 15.17 WIB Last Updated 2023-05-07T21:57:26Z
Oleh Eny Retno Diwati, Kepala SMAN 1 Turen


NOVEL  l JATIMSATUNEWS.COM: Noktah Merah

Senin, 17 Oktober 2022, Tlah tertoreh noktah merah,  menghentak kehidupan selama berpuluh tahun nafas menghirup udara dunia. Hari yang menjadi catatan sejarah tersendiri  dan  takkan pernah terlupakan sepanjang hidup saya. 

Sebuah peristiwa yang sangat jelas terlihat, terpampang di depan mata dan kepala. Saya menyaksikan sendiri, ribuan siswa berseragam putih-putih, guru berseragam korpri, alumni  berpakaian preman, pejabat dari instansi terkait  Dinas Pendidikan, pejabat lintas sektoral, Muspika, LSM, awak media  juga masyarakat umum menjadi saksi aksi demo.

Berlangsung di sebuah Sekolah Menengah Atas Negeri  Kabupaten Malang. Dilakukan oleh pelajar di sekolah tersebut dalam paparan rintik hujan yang mengguyur pagi hari. 

Aksi demo itu dilakukan pada hari efektif, saat waktu mestinya digunakan mendapatkan ilmu dari guru-guru. Menurut yang saya dengar ketika tiba di sekolah,  aksi itu diawali oleh sekelompok siswa yang bergerombol di gazebo halaman sekolah, lalu diikuti kelompok siswa yang sudah siap menunggu instruksi dari koordinator demo, ex ketua OSIS.

Dialah yang memberi komando untuk turun ke lapangan secara serentak. Sebuah aksi yang mengagetkan sebagian guru dan karyawan, juga sebagian guru  lain yang pura-pura tidak tahu kalau akan terjadi demo pagi hari itu. 

Nampaknya, aksi sudah disiapkan. Spanduk, print out poster, poster tulisan tangan serta pilok telah ada saat aksigelar demo. Situasi yang kental terkoordinasi dengan rapi. Pasti, beberapa hari sebelum aksi demo dilaksanakan ada perencanaan. 

Adakah peran guru dalam aksi demo tersebut ? Penasaran ? Mari kita berfikir secara logika.

Aksi demo dilakukan pada hari efektif pembelajaran yaitu hari Senin, tanggal 17 Oktober 2022, ke manakah gurunya saat itu? 

Konon,  guru sedang melakukan proses input nilai UTS (Ulangan Tengah Semester Ganjil). Apakah proses input nilai dilakukan oleh semua guru saat itu? 

Bagaimana peran guru BK, guru piket KBM, tim tata tertib, security dan tenaga administrasi sekolah yang jumlahnya lebih dari 1 (satu) personal? Ketika melihat sebuah kondisi sudah ada tanda-tanda sekelompok siswa bergerombol di gazebo? 

Selanjutnya, turunlah siswa masuk ke lapangan dari masing-masing kelas secara serentak dalam kondisi hujan. Mereka membawa spanduk, poster yang sudah disiapkan dalam bentuk print out dan juga tulisan tangan di kertas karton warna warni menuju ruang kepala sekolah dan menempelkan poster tersebut memenuhi dinding, jendela dan pintu ruang kepala sekolah. Dengan berbagai tulisan diantaranya Turunkan Bunda, Save Bima, jika tugasnya hanya mengawasi cctv lantas bagaimana anda bersosialisasi, stop intimidasi, orang arogan tidak pantas memimpin kami, anda pura-pura tuli, kami minta ganti kepala sekolah bukan mediasi dan masih banyak tulisan lain yang memprotes kebijakan kepala sekolah yang menurut mereka salah.

Pada saat sudah ada gelagat siswa bergerombol di gazebo dengan membawa spanduk dan poster mengapa terkesan ada pembiaran dari guru dan warga sekolah?

Sehingga akhirnya semua kelas secara serentak keluar dari kelasnya masing-masing. Bersama-sama turun ke lapangan melakukan demo dan berhasil menempel poster tersebut di ruang kepala sekolah.  Padahal, saat itu ruang kepala sekolah dalam kondisi terkunci karena sedang melaksanakan tugas sebagai Plt di SMAN lain yang tidak jauh dari lokasi sekolah tersebut. Sebuah tugas yang diembankan padanya karena yang lama memasuki masa purna dan belum ada yang menggantikan secara tetap atau definitif, sehingga Kepala Sekolah yang di demo harus membagi waktu dalam mengemban amanah sebagai definitif dan sebagai Plt.

Seharusnya, saat itu guru BK dan kesiswaan bisa mendekati siswa tersebut dan melakukan diskusi apa sebenarnya yang akan dilakukan sehingga aksi demo tidak sampai terjadi. 

Sebab,  menurut aturan untuk melakukan aksi demo tersebut harus ada ijin dari pihak yang berwenang mengeluarkan ijin demo. Setelah diketahui akar masalahnya dan sudah pernah disampaikan sesuai prosedur baru ijin demo dikeluarkan.

Ini tidak,  seolah spontan akan tetapi terkoordinasi, sebuah kejanggalan yang nantinya menguak kenyataan. (bersambung)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Bagian 1, Sebagai Perempuan Kepala Sekolah yang Didemo

Trending Now