Selamat dari Nafsu

Anis Hidayatie
04 Maret 2023 | 09.36 WIB Last Updated 2023-03-04T07:28:57Z

NOVEL | JATIMSATUNEWS.COM"Kau sungguh tidak pernah k*l*n dengan Angga?" 

 Gila, pertanyaan ini betul-betul menjatuhkan harga diriku sebagai perempuan. 

Apa kau pikir aku l*nt* yang mau saja t*d*r dengan sembarangan pria? 

 Baiklah aku janda tetapi tidak sekesepian itu hingga akal waras ini mau saja diajak t*d*r dengan seorang pria. Aku masih memikirkan dosa yang akan kutanggung jika ranah perzinahan kulanggar. 

 Meski harus kuakui, aku sering hampir tergelincir karena cinta buta ini. Cinta yang membuatku pernah tidur denganmu, cinta yang berulang kali hampir menjerumuskan pada definisi resmi zina, yakni memasukkan milik l*l*ki ke lobang p*r*mp**n. 

 Cinta yang mendorongku datang pula ke sebuah acara dengan bilangan ratusan kilometer hanya demi ingin melihatmu. Lelaki yang telah memorak morandakan benteng akal sehat, perisai martabat bahkan prinsip hubungan terlarang antara 2 jenis kelamin berbeda.

Bukit Puncak Gunung, kabut masih merenggut gigil pagi buta jelang ayam berkokok. Pertimbangan akan berangkat atau tidak menimpa pucuk kepala. Sampai pada keputusan berangkat, meski medan dan cuaca sungguhlah berat. Kendaraan pilihan kutatap, motor atau mobil. 
Dua-duanya masih nangkring manis di garasi, Mio soul kesayangan juga Pajero 2015 yang baru saja didapatkan jagoan. Menembus hujan mestinya lebih aman menggunakan mobil, akan tetapi belum pede bawa mobil sendiri membuatku menjatuhkan pilihan pada motor. 

Tidak ingin ribet bangunin sopir pagi buta akhirnya motor soul GT 125 2022 pilihan kunaiki Jaket tebal, kaos tangan, masker, helm full face, lengkap kupakai. Menerobos gelap hampir fajar, jalan berliku, jurang menganga juga rimbun hutan beraroma pinus yang masih menguar. 

Lalu gelap berganti sedikit terang oleh jingga surya menerpa pandangan, hingga terang ketika sampai di tempat tujuan. Cukup lelah kaki juga tangan ini. Toilet menjadi sasaran. 

 Kutuntaskan hasrat harian pagi di sana, berdandan sebentar sampai cermin menyampaikan pantas. 

 "Cantik, senyum ini akan lebih manis bila tersungging. Sambutan indah jika berjumpa denganmu cintaku, " bisik batin ini menatap kaca toilet.

 Penampilan sempurna siap menuju ruang acara. Percaya diri aku melewati tangga, dari ruang parkir hingga lantai 3, tempat resepsi acara sebuah perusahaan dilaksanakan. Debar dada bertalu menyapu semua wajah di ruangan tersebut, mencari sosok kecintaan, kamu. (Bersambung)

Baca Juga: 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Selamat dari Nafsu

Trending Now