Banner Iklan

Ini Menu Korea, Itali dan Tradisional Yang Diberikan Pada Peserta Pelatihan Kewirausahaan Disnaker Kabupaten Malang di Kafe Excito Ngantang

Anis Hidayatie
05 September 2021 | 11.47 WIB Last Updated 2021-09-05T04:47:24Z
JATIMSATUNEWS.ONLINE: Pelatihan kewirausahaan hari ke dua dilakukan hari Sabtu, 4/9/2021 di Kafe Excito desa Mulyorejo Kecamatan  Ngantang Kabupaten Malang.

             Mohammad Yajid
Diawali materi dari Bank Jatim tentang permodalan berlanjut motivasi dari pengusaha sukses olahan bawang merah asal jombang pak Mohammad Yajid yang pernah mendapat penghargaan APN dari Presiden.

Sesi akhir, peserta mendapatkan kesempatan praktek 3 resep berbeda dalam waktu singkat.

Pertama Lasagna, makanan khas italia disampaikan kepada peserta latihan di awal sesi. Bahan baku utama memang lasagna mentah yang biasa dijual di swalayan. Menyiapkan topping dan sauce, Narasumber Tatik menggunakan Korned dan jamur tiram pemberian salah satu peserta pelatihan, Azizah.

Sambil melakukan pembuatan Lasagna, Tatik merebus air, akan digunakan membuat resep kedua, yakni kue tradisional Carabikang. Terigu, maizena, gula pasir menjadi bahan baku utama. Peserta diminta Tatik aktif terlibat, merekalah pembuatnya, Tatik memandu dan mengarahkan. 

Yang ketiga yakni kudapan khas Korea bernama Topoki. Bu Tatik menyebut kudapan ini mirip kudapan rakyat yakni Cilok. Bahan pembuatannya mirip hanya beda di campuran, bumbu, dan sauce. Kekhasan terletak pada bentuknya yang melintir panjang dengan taburan wijen yang terlihat berbaur dalam adonan.

Tiga resep itu jadi hampir dalam waktu yang bersamaan kurang 1 jam. Kesigapan peserta melaksanakan instruksi pelatih membuat 3 menu tersebut berhasil disajikan cepat, berbentuk cantik serta recomended untuk rasanya.

Kades Jaid Mulyono dan Kabid Rahmat

"Teksturnya lembut, bentuknya cantik layak dijual dengan harga pantas," komentar Kabid, Kepala Bidang Penempatan Rahmat Yuniman, terhadap hasil akhir Carabikang produk peserta pelatihan. 

Komentar yang sama diberikan pula untuk Lasagna dan Topoki. Menurut  Kasi Perluasan Kesempatan Kerja Disnaker Kabupaten Malang Endri Murnayati, yang mendampingi peserta pelatihan dari awal hingga akhir semua produk yang dihasilkan peserta mempunyai peluang untuk dijual.

Kasi Endri (hijau)

"Hanya perlu memperhatikan kemasan. Asal terlihat bersih, kelihatan cantik dan rasanya enak pasti laku, menjadi peluang lapangan kerja baru," cetus Endri

"Saya memang memberikan trik khusus agar semua resep itu bisa mudah dipraktikkan dan berhasil menjadi sajian memikat dalam waktu singkat," jelas Tatik tentang pelatihan yang diberikan.

Lebih lanjut pemilik Tata Bakery Kepanjen itu menyebut bahwa resep yang diberikan terutama yang dari luar Indonesia terkadang dimodifikasi agar sesuai dengan lidah orang Indonesia.

Diikuti sangat antusias oleh peserta membuat Kades Mulyorejo, Jaid Mulyono bahagia, senyum terkembang.
    Kades Jaid Mulyono (bertopi)
"Semoga memberi mereka inspirasi membuka lapangan kerja baru, terutama mereka yang terdampak pandemi covid ini," terang Kades.

Keceriaan berujung ingin mengabadikan, foto-foto bersama menjadi ajang mengakrabkan antar peserta pelatihan. 

Ans

Mbak revisi nggih 
Jumlah pesertanya 50 orang 
Dengan prokes 
Nama kepala Bidang Penempatan Rahmat Yuniman, S. E, Msi
Kasi Perluasan Kesempatan Kerja Endri Murnayati, SAP

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Ini Menu Korea, Itali dan Tradisional Yang Diberikan Pada Peserta Pelatihan Kewirausahaan Disnaker Kabupaten Malang di Kafe Excito Ngantang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now