MALANG I JATIMSATUNEWS.ONLINE: Kemenag Jatim punya gawe besar literasi awal tahun ajaran baru ini. Sejumlah Kabupaten dan Kota yang ada di Jawa Timur akan dan sedang bersiap melakukan aksi bimbingan teknis menulis.
Hal itu tercetus saat rapat koordinasi antara panitia Kanwil Kemenag Propinsi, Kabupaten dan Rumah Literasi Telaga Ilmu pada Jumat, 2 Juli 2021 kemarin pukul 19.30 Via Zoom Meeting.
Menghadirkan Maimon dari Kanwil Kemenag Propinsi dan Hersan, Owner rumah literasi Telaga Ilmu disamping pengawas dan panitia pelaksana bimtek acara berlangsung interaktif.
Rencana untuk Kabupaten Malang akan dilaksanakan mulai 27 Juli mendatang dengan teknis in on in. 10 hari Bimtek dan 30 hari bimbingan menulis buku yang akan diterbitkan gratis ber ISBN oleh rumah literasi Telaga Ilmu.
Target dari gerakan ini adalah mendapatkan 10.000 guru di lingkungan Kemenag yang mampu menulis menjadi sebuah buku tahun ini. Sebuah gerakan literasi kolosal, khususnya bagi guru Agama.
Tentang Tajuk Ceris, Maimon menjelaskan bahwa ide tercetus pasca diadakannya Lomba Cerita Remaja Islami oleh Kemenag Pusat Jakarta. Tak ingin selesai begitu saja Kanwil Kemenag mengusung jejak ini menjadi sebuah pendekatan pembelajaran, PBL Ceris namanya.
"Dari lomba tingkat SMA/SMK itu diambil juara 1 sampai 3. Karya para juara itulah yang nantinya kita bukukan. Karena tentu sudah terseleksi. Sesudah lomba itu Ceris bukan lagi menjadi milik remaja, tetapi berkembang menjadi Cerita Islami. Dalam hal ini guru diharap ikut pula ambil bagian menjadi penulis," tutur Maimon.
"Pandemi membuat kesempatan belajar online lebih banyak, Ceris diharapkan mampu mengakomodasi itu semua. Mengasah kecerdasan literasi, baik membaca maupun menulis, untuk guru dan siswa di lingkungan Kemenag Jawa Timur," Lanjut Maimon menguraikan.
Sementara itu Hersan, menyampaikan latar belakang dukungannya terhadap kegiatan literasi di Jatim.
"Berawal dari data literasi Indonesia di tataran global yang kurang menggembirakan atau kalau di rangking, masih berada di urutan belakang," tutur Hersan.
"Unesco 2015, data kita masih memprihatinkan karena hanya 1 orang yang gemar membaca darib1.000 orang.
Demikian pula Unesco menetapkan standar minimal 1 orang dengan 3 buku baru dalam satu tahun, ternyata kita baru memenuhi 0,09% (kurang dari 24jt buku) dari standar Unesco untuk Indonesia mestinya 3 buku x 270jt penduduk = 810 juta kebutuhan buku," lanjutnya.
Data diatas diperkuat dengan fakta hasil PISA 2019 yang mengukur tingkat kemapuan reading/ math/ sains pelajar Indonesia masuk 6 besar dari belakang.
Diperkuat lagi indeks penggunaan digital kita rendah sekali, hoax/ bullying nomor 1 di Asia Tenggara berdasar survey microsoft 2020.
"Data diatas yang memperkuat kita untuk bersama mendukung program unggulan Kemenag Jatim, 10.000 penulis pemula mewujudkan tulisan menjadi buku. Novel CERIS untuk di Kab. Malang. Kita berharap 20% - 25% peserta bisa berhasil menulis ceris. Kita akan support sampai berhasil terbit," Jelas Hersan panjang.
Anis Hidayatie
Alhamdulillah, semoga virus ceris semakin merebak lebih cepat dari virus covid-19, agar literasi di Jawa Timur menjadi yang terdepan... Salam Literasi... Salam Ceris
BalasHapusMasyaAllah semoga Ceris makin maju dan berkembang. Salam literasi
BalasHapusSalam Literasi, Salam Ceris
BalasHapus