Banner Iklan

Belum Saatnya

Anis Hidayatie
25 Juli 2021 | 06.31 WIB Last Updated 2021-12-05T00:14:55Z
PUISI I JATIMSATUNEWS.ONLINE: 
Tetiba hampir terpisah ruh dari ragaku, saat gapai tanganmu menggenggam erat mengajak berlalu ikuti arah langit biru.

Ringan langkah ini, girang kau ajak menuju peraduan. Katamu tlah kau siapkan, khusus buatku yang persembahkan kesetiaan. 

Sakitku sirna, dera nestapa musnah tak ada sisa. Kulit dagingku tubuh meremaja, tak ada satu lipat pun gurat menua. 

Hingga tarikan rengek menghentikan langkah ini.
"Umik maem."
Pun sapa perempuan uzur berambut perak penuh.
"Nduk, tukokno beras."

Maka terhempas tubuh ini, altar karang bergerigi menerima jasad ini.  Onak duri dunia tersaji lagi. Balum saatnya raih indah itu. Aku kembali untuk nanti. Abadi bersamamu, selamanya.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Belum Saatnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now