Bu Hadijah, hijab biru bersama tetangga
"Tak pernah buu. Mon bede qurban bein. Neka mon e beri," (kalau korban itu kalau ada yg ngasih).
Gemuruh dada saya meronta, miris,menangis, seperti barang langka. Bukan hanya kambing, daging yang yang lain demikian pula. Ayam, sapi hanya mereka rasakan bila ada hajatan.
Tetangga, suka ria menikmati sajian aqiqah pula
Potret kemiskinan yang entah saya harus bersyukur karena tak seperti mereka, ataukah sedih karena ada saudara kita yang masih hidup tanpa hunian layak.
Sontak berkelebat dalam benak, segera menghubungi komisi 3 DPRD Kabupaten Pasuruan Muhammad Zaini. Kawan dewan yang tak pernah keberatan mendukung kegiatan kerelawanan saya untuk segera melakukan sesuatu.
Andai saya kaya tak bantu dewe bedah rumah itu. Paling 2 juta cukup, untuk beli bata Putih, pengerjaan penduduk bersedia gotong royong. Tapi uang segitu sayapun tak memegangnya. Maka saya hubungi yang biasanya punya rasa empati. Muhammad Zaini itu.Zaini dan mbok Jaminah, yang rumahnya pernah mendapat bantuan dibedah
Dia millenial, anggota dewan yang selalu bersedia ikut turun ke jalanan. Membantu mereka yang kekurangan. Klick, Tuhan sayang betul dengan saya. Meski tak bisa memberi dari kantong sendiri masih bisa jadi jembatan membantu yang butuh uluran.
Mbak Novi, baju biru ikut membantu musholla di desa Dhompo Selatan bersama Muhammad Zaini pula
Dana aqiqah dari Mbak Novie Purwanti, novelis yang penghasilan bulanannya mencapai lebih 10 juta Juni kemarin. Mensyukuri aqiqah ponakan mbak Novie Purwanti atas nama Daffa Lintang cakasana.
Amanat saya emban, mencarikan lokasi untuk berbagi hidangan aqiqah. Mbak Novie meminta saya melakukan, secara dia sering melihat langsung orang-orang miskin di daerah yang saya relawani.
"Biar mereka juga rasakan bahagia, berkah pula. Mereka saudara kita, hanya kurang beruntung saja nasibnya. Kalau di tempat saya, sudah banyak yang sering makan daging, kalau untuk orang miskin, lebih ngena sedekah ini," tutur mbak Novie beralasan.
45 kotak dibagi untuk tetangga bu Hadijah
Memilih daerah yang orangnya kira-kira bukan "pemakan daging". Saya temukan berkat chat FB Sholihin, bendahara BPD Jatigunting di Laman Muhammad Zaini. Warga Sumber Gentong Jatigunting Wonorejo Pasuruan.
Sholihin mengundang RT,RW juga Kasun Kades Wahyudi meminta maaf tak bisa hadir karena harus mengantar warganya ke UGD sebab sakit keras.
Berbinar menerima sedikit uang
Berkah Aqiqahnya untuk Daffa Lintang Cakasana. Berbagi makanan dan uang tunai meski untuk ukuran sosisalita sama dengan harga recehan. Tapi bagi orang-orang seperti bu Hadijah, uang tunai 150.000 dan paket aqiqah gule dan sate sanggup menumbuhkan haru luar biasa. Apalagi diberi harapan, rumah akan dibetulkan.
Langsung ditanggapi Muhammad Zaini, diajukan ke RTLH lewat aspirasinya. Masuk dalam program bantuan bedah rumah.
Mata berkaca, meninggalkan rumah bu Hadijah. Satu kantong kacang tanah diberikan, untuk oleh-oleh saya pulang. Dia tersenyum membinarkan terima kasih sangat. Tak bisa berkata karena kurang fasih berbahasa Indonesia. Tetapi saya tahu dia ingin memeluk saya. Bismillah, bismillah untuk membahagiakan yang membutuhkan.
Semoga berkah selalu, Mbak Anis
BalasHapusAamiin
Hapus