Penelitian berjudul “Kajian Pembelajaran Transdisiplin Berbantuan STEM Berbasis Rumah Tradisional: Integrasi Sains, Teknologi, dan Budaya untuk Mendorong Inovasi Guru dan Siswa” ini menempatkan rumah Limasan sebagai media pembelajaran yang sarat makna ilmiah dan nilai budaya. Struktur arsitektur rumah tradisional tersebut mengandung prinsip-prinsip sains dan rekayasa yang relevan, mulai dari sistem ventilasi alami, penyesuaian terhadap iklim tropis, hingga efisiensi penggunaan material lokal. Dengan mengkaji dan mengadaptasi nilai-nilai ini, siswa tidak hanya mempelajari konsep ilmiah, tetapi juga belajar memahami hubungan antara teknologi, lingkungan, dan budaya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran STEM berbasis budaya lokal mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif siswa, serta memperkuat inovasi guru dalam merancang pembelajaran yang kontekstual dan adaptif. Guru menjadi fasilitator yang mendorong eksplorasi ilmiah berbasis lingkungan sekitar, sementara siswa berperan sebagai perancang solusi yang berakar pada budaya dan kebutuhan komunitas mereka sendiri.
Inovasi ini menegaskan bahwa pendidikan STEM tidak harus selalu bergantung pada teknologi tinggi, tetapi dapat tumbuh dari pemahaman terhadap kearifan lokal yang telah terbukti berkelanjutan selama berabad-abad. Integrasi antara sains dan budaya ini membuka jalan bagi model pembelajaran yang humanis, partisipatif, dan relevan dengan karakter bangsa, sekaligus menjadi kontribusi nyata Universitas Negeri Malang dalam memperkuat ekosistem pendidikan berbasis riset di Indonesia.







Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?