Role play yang ditampilkan berfokus pada tantangan kepemimpinan perempuan di berbagai konteks, khususnya bagaimana seorang pemimpin perempuan harus mampu mengelola emosi ketika menghadapi tekanan, konflik, maupun tuntutan sosial. Melalui peran yang dimainkan, mahasiswa menggambarkan situasi nyata yang kerap dialami perempuan pemimpin, seperti kebutuhan untuk tetap tegas tanpa mengabaikan sisi empati.
“Melalui simulasi ini, kami ingin menegaskan bahwa kepemimpinan perempuan memerlukan keseimbangan antara kompetensi, kecerdasan emosional, dan kesadaran gender,” ujar Aisah Mufti Firdausiah salah satu peserta SSL UM.
Pihak Universiti Putra Malaysia Ms Syarifah Zalikha (Women2Win Fellow WBS) memberikan apresiasi terhadap roleplay mahasiswa UM. Menurut Ms Syarifah Zalikha, topik yang diangkat memiliki relevansi tinggi dengan isu kepemimpinan global dan dapat menjadi bahan refleksi bersama dalam mengembangkan pendidikan karakter serta kesetaraan gender.
Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menambah pengalaman akademik mahasiswa, tetapi juga memperkaya perspektif lintas budaya mengenai peran kepemimpinan perempuan. Dengan adanya pertukaran ide melalui role play ini, diharapkan hubungan kerja sama antara UM dan UPM semakin erat, sekaligus memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan generasi pemimpin yang inklusif dan berkarakter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?