Banner Iklan

Senator Cantik DPD RI Lia Istifhama: Empat Pilar Kebangsaan, Modal Utama Bangsa Hadapi Tantangan Dunia

Admin JSN
30 Juli 2025 | 03.50 WIB Last Updated 2025-07-29T20:50:43Z


 Senator Cantik DPD RI Lia Istifhama: Empat Pilar Kebangsaan, Modal Utama Bangsa Hadapi Tantangan Dunia

MOJOKERTO| JATIMSATUNEWS.COM: Di tengah derasnya arus globalisasi dan intervensi negara-negara adidaya, Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Dr. Lia Istifhama, kembali menegaskan bahwa Empat Pilar Kebangsaan adalah kunci utama menjaga ketahanan bangsa Indonesia. Dikenal dengan tagline CANTIK (Cerdas, Inovatif, dan Kreatif), Senator yang akrab disapa Ning Lia itu menyampaikan pesan kebangsaan penuh semangat dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Pendopo Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Selasa (29/7/2025).

Dalam forum yang dihadiri tokoh masyarakat dan generasi muda Mojokerto itu, Ning Lia menyoroti urgensi memperkuat nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai fondasi menghadapi derasnya perubahan dunia.

“Kita ingin hidup damai, tapi apakah kita mampu membendung pengaruh negara-negara adidaya? Apakah kita cukup kuat menjaga identitas dan kedaulatan bangsa jika tidak bersatu dan paham nilai-nilai kebangsaan?” ujar Ning Lia penuh retoris yang langsung menggugah kesadaran peserta.

Tak hanya bicara makro, Ning Lia juga menyentil peran krusial keluarga dalam pembentukan karakter bangsa. Ia menyampaikan bahwa ketahanan bangsa berawal dari rumah, dari bagaimana orang tua menanamkan identitas nasional dan cinta tanah air kepada anak-anaknya.

“Katakan pada anak-anak kita: kamu anak Indonesia, darahmu Indonesia. Maka cintailah negeri ini sepenuh hati,” pesannya yang disambut tepuk tangan meriah.

Selain aspek sosial, ia juga menegaskan pentingnya pendidikan karakter spiritual yang seimbang. Menurutnya, kekuatan Indonesia bukan hanya pada jumlah penduduk atau sumber daya, tetapi pada keseimbangan antara nilai religius dan sosial yang tercermin dalam sila-sila Pancasila.

“Negara ini bukan sekuler. Kita memiliki pondasi agama yang kuat. Anak-anak harus memahami pentingnya ibadah, nilai toleransi, dan keyakinan. Kalau suatu saat mereka berada di luar negeri, mereka tetap membawa jati diri bangsa yang penuh toleransi,” ungkapnya.

Dalam paparannya, Ning Lia juga menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke negara-negara Eropa yang sangat menjunjung tinggi nilai sosial. Ia menilai bahwa Indonesia tidak kalah dalam hal itu, hanya perlu memperkuat kesadaran kolektif.

“Di negara-negara itu, para imigran justru difasilitasi agar bisa hidup layak. Kita harus belajar bagaimana tatanan masyarakat bisa terbentuk dari kesadaran sosial yang kuat,” jelasnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra (Gus Barra) memberikan kesaksian dramatis saat dirinya menempuh pendidikan di Mesir, di masa revolusi menggulingkan rezim Hosni Mubarak.

“Saya melihat langsung negara yang awalnya aman, berubah jadi mencekam. Rakyat berhadapan dengan narapidana bersenjata, makanan langka, dan hidup dalam ketakutan. Itu terjadi saat fondasi negara runtuh,” kisahnya.

Gus Barra menegaskan bahwa nilai-nilai kebangsaan adalah benteng terakhir sebuah bangsa. Ia juga menggarisbawahi bahwa cinta tanah air adalah bagian dari iman, seperti yang dicontohkan oleh perjuangan rakyat Palestina.

“Bangsa Indonesia harus bersyukur punya Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Ini adalah warisan luhur yang sudah menyatukan ribuan pulau dan ratusan suku dalam satu bingkai damai,” pungkasnya.

Acara sosialisasi yang berlangsung hangat dan penuh inspirasi ini menjadi pengingat penting bahwa di tengah segala tantangan global, Indonesia harus kembali pada jati dirinya. Empat Pilar bukan sekadar konsep, melainkan modal utama menghadapi dunia, menjaga bangsa tetap berdiri tegak di atas fondasi yang kokoh: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Senator Cantik DPD RI Lia Istifhama: Empat Pilar Kebangsaan, Modal Utama Bangsa Hadapi Tantangan Dunia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now