Banner Iklan

Dari Sampah Jadi Rupiah: Ibu-ibu PKK Bhinor Sulap Limbah Kertas Jadi Lampu Estetik menuju Ekonomi Inklusif SDGs 12

Anis Hidayatie
29 Juli 2025 | 19.57 WIB Last Updated 2025-07-29T12:57:46Z

 


Dari Sampah Jadi Rupiah: Ibu-ibu PKK Bhinor Sulap Limbah Kertas Jadi Lampu Estetik menuju Ekonomi Inklusif SDGs 12

PASURUAN| JATIMSATUNEWS.COM: Bhinor, 28 Juli 2025 – Di tengah tantangan pengelolaan sampah dan urgensi mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), sebuah inisiatif luar biasa muncul dari Desa Bhinor, Kecamatan Paiton, Kabupaten Pasuruan. Ibu-ibu PKK setempat berhasil menyulap limbah kertas yang semula tak bernilai menjadi lampu hias estetik, membuka pintu menuju ekonomi sirkular yang lebih inklusif dan berkelanjutan, selaras dengan SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab.

Inovasi Berawal dari Kepedulian Lingkungan

Inovasi ini bermula dari kepedulian mendalam akan tumpukan limbah kertas yang seringkali berakhir sia-sia. Adalah Ibu Astrini Hadina Hasya, seorang figur inspiratif dari Tim Pengabdian Masyarakat UPN "Veteran" Jawa Timur, bersama dengan mahasiswa Desain Interior yang menjadi penggagas ide brilian ini. Bersama timnya, Ibu Astrini melihat potensi besar dalam limbah kertas untuk diubah menjadi produk bernilai jual tinggi.


Gambar 1. Dokumentasi koordinasi pelaksanaan pelatihan dengan ibu-ibu PKK Desa Bhinor


"Kami melihat bahwa limbah kertas di banyak tempat hanya dibakar atau dibuang begitu saja. Padahal, dengan sedikit sentuhan kreativitas dan pelatihan, limbah ini bisa menjadi sumber penghasilan baru bagi masyarakat," ungkap Ibu Astrini. Ide ini disambut hangat, khususnya oleh ibu-ibu PKK Desa Bhinor yang memang memiliki semangat tinggi untuk belajar dan berinovasi.

Antusiasme PKK Desa Bhinor: Dari Pelatihan hingga Produk Unggulan

Antusiasme luar biasa terlihat dari ibu-ibu PKK Desa Bhinor. Di bawah kepemimpinan Ibu Hasti Retno Dewi, Ketua PKK Desa Bhinor, mereka dengan sigap mengikuti setiap tahapan pelatihan yang diberikan oleh Tim Pengabdian Masyarakat UPN "Veteran" Jawa Timur. Dari pengumpulan limbah kertas, proses pengolahan menjadi bubur kertas, pencetakan, hingga pewarnaan dan perakitan menjadi lamp shade yang cantik, semua dilakukan dengan penuh dedikasi.

Gambar 2. Dokumentasi Hasil Karya Inovasi Lamp Shade dan ibu-ibu PKK Desa Bhinor

"Kami sangat bersyukur atas bimbingan dari Ibu Astrini dan tim UPN 'Veteran' Jawa Timur. Awalnya kami ragu, apakah limbah kertas bisa benar-benar jadi barang sebagus ini. Tapi sekarang, kami bangga bisa membuat lampu hias sendiri dan ini membuka peluang baru bagi kami," tutur Ibu Hasti dengan senyum sumringah.

Proses pelatihan tidak hanya berfokus pada teknik pembuatan, tetapi juga pada pemahaman mengenai pentingnya ekonomi sirkular, pengurangan sampah, dan dampak positif terhadap lingkungan dan ekonomi lokal. Hasilnya, produk lamp shade dari limbah kertas ini tidak hanya fungsional tetapi juga memiliki nilai seni yang tinggi, siap bersaing di pasar kerajinan. 

Membangun Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan

Kegiatan ini secara konkret mewujudkan SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab dengan mendorong praktik daur ulang dan penggunaan kembali. Lebih dari itu, inisiatif ini juga menyentuh SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dengan menciptakan peluang ekonomi baru bagi ibu-ibu rumah tangga, serta SDG 5: Kesetaraan Gender, melalui pemberdayaan ekonomi perempuan di tingkat desa.

Gambar 3. Dokumentasi Kegiatan Pelatihan Pemanfaatan Limbah Kertas bersama PKK Desa Bhinor

Dari sampah menjadi rupiah, Desa Bhinor telah menunjukkan bagaimana inovasi kecil di tingkat komunitas dapat memberikan dampak besar bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan terus didukung, inisiatif seperti ini akan semakin menguatkan fondasi ekonomi inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.



Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dari Sampah Jadi Rupiah: Ibu-ibu PKK Bhinor Sulap Limbah Kertas Jadi Lampu Estetik menuju Ekonomi Inklusif SDGs 12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now