Banner Iklan

Semarak Milad Aisyiyah ke-108: Sinergi untuk Ketahanan Pangan dan Kemandirian Desa di Kabupaten Pasuruan

Admin JSN
01 Juni 2025 | 19.17 WIB Last Updated 2025-06-01T12:17:12Z

Milad Aisyiyah ke-108 di Kabupaten Pasuruan meriahkan semangat ketahanan pangan dan pemberdayaan desa, dengan penyerahan bibit tanaman dan pelatihan untuk masyarakat.

PASURUAN, 1 JUNI 2025 | JATIMSATUNEWS.COM — Aula Mpu Sendok Gedung Maslahat di Kompleks Perkantoran Raci Bangil menjadi saksi kemeriahan peringatan Milad Aisyiyah ke-108 yang digelar oleh Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Pasuruan. Dengan tema “Memperkokoh Ketahanan Pangan Berbasis Desa Qoryah Thoyyibah Menuju Ketahanan Nasional,” peringatan tahun ini mengusung semangat berkemajuan dan pemberdayaan masyarakat secara nyata.

Acara dimulai dengan registrasi dan penyambutan tamu istimewa, termasuk Bupati Kabupaten Pasuruan H. Mochamad Rusdi Sutejo dan Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur Hj. Rukmini Amar, M.AP. Penyambutan dikemas istimewa dengan penampilan "Cucuk Lampah" oleh Eni Widi Lestari, guru ekskul seni SD MUGA Pandaan.

Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ririn Anindita Rohmawati, guru TK ABA 3 Beji, diiringi lagu-lagu kebangsaan: Indonesia Raya, Sang Surya, dan Mars Aisyiyah. Dirigen Ermawati dari TK ABA Pandaan turut menghidupkan semangat peserta dengan semangat musikalitas yang memukau. Penampilan seni pun tak kalah menarik, dengan kolaborasi angklung IGABA dan pembacaan puisi oleh Guru-guru TK ABA 1 Bangil.

Ketua PDA Kabupaten Pasuruan, Hj. Ifani, S.Pd, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Aisyiyah berkemajuan bukan sekadar slogan, melainkan gerakan nyata untuk kebermanfaatan umat. Ia menyoroti program unggulan Qoryah Thoyyibah yang digagas bersama PWA Jawa Timur dan dijalankan sejak 2024. Program ini berpusat di Gedung Aisyiyah Training Center (ATC) di Desa Kertosari, Kecamatan Purwosari.

"Kami telah melakukan berbagai pelatihan seperti menjahit dan membatik. Program ini menyasar pemuda-pemudi dan ibu-ibu produktif yang belum memiliki penghasilan, dengan harapan mereka bisa mandiri dan sejahtera," ujar Hj. Ifani dalam pidatonya yang penuh semangat.

Selain pelatihan, kerja sama dengan instansi seperti TELKOM, dan BLK juga dilakukan demi meningkatkan kapasitas warga di dua desa sasaran: Kertosari dan Martopuro. Bahkan, terakhir adanya pelatihan Membatik. Saat ini program Aisyiyah juga turut membantu menyelesaikan berbagai persoalan sosial seperti pernikahan usia dini, ekonomi keluarga, dan pemberdayaan perempuan.

Ketua PDM Kabupaten Pasuruan, H. Achmad Samsoni, M.Ag, menambahkan bahwa sinergi antara Aisyiyah dan Muhammadiyah harus terus diperkuat untuk menggerakkan perubahan sosial dan ekonomi dari tingkat desa.

Sebagai simbol gerakan ketahanan pangan, dilakukan penyerahan bibit tanaman kepada 15 PCA (Pimpinan Cabang Aisyiyah) di Kabupaten Pasuruan. Lima yang mewakili penyerahannya yaitu PCA Purwosari, Lekok, Kraton, Bangil, dan Prigen. Momen ini menjadi simbol kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat ketahanan pangan berbasis komunitas.

Pengajian umum oleh Hj. Rukmini Amar, M.AP menambah kekuatan spiritual dalam rangkaian acara, mengajak seluruh kader dan simpatisan untuk terus menanamkan dan mengamalkan Al Quran dalam kehidupan sehari-hari. Isu permasalahan perempuan menjadi perhatian khusus dalam Program Aisyiyah. 

Mulai dari peningatan ekonomi yang berkelanjutan, perhatian akan kesehatan ibu dan anak, hukum dan HAM ygangbterkait perempuan merupakan program-program yang selalu menjadi utama. Tidak lupa kerja kolektif, bersinergi antar PP, PWA, dan PDA semakin menguat untuk dedikasi terhadap umat.

Program blusukan ke desa-desa sebetulnya sudah dilakukan oleh Ibu Nyai Walidah sejak 100 tahun yang lalu. Dimana Beliau memberikan contoh nyata perhatian terhadap perempuan Aisyiyah yang harus selalu berkemajuan. Hingga muncullah program Qoryah Thoyibah menjadi program nasional. Lanjut Ibu Hj. Rukmini, bunda yang aktif mengisi pengajian di canel YouTube Bunda Rukmini. 

Acara ditutup dengan doa oleh Ir. Sri Nur Kamri, Ketua Majelis Tabligh, dan pemutaran kembali lagu Simponi Pangan Berkelanjutan yang telah menjadi semacam lagu tema gerakan ini.

Ramah tamah menutup acara penuh semangat dan inspirasi ini. Semangat Milad Aisyiyah ke-108 di Kabupaten Pasuruan bukan hanya merayakan usia, tetapi menegaskan arah gerak baru: perempuan berkemajuan yang mencetak perubahan nyata dari desa untuk Indonesia.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Semarak Milad Aisyiyah ke-108: Sinergi untuk Ketahanan Pangan dan Kemandirian Desa di Kabupaten Pasuruan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa yang Anda pikirkan?

Trending Now