MALANG | JATIMSATUNEWS.COM: Talk Show Pengenalan Figur Calon Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Malang) Periode 2025 - 2029 berlangsung di Aula Soekarno Hatta lantai 5.
Rektor Prof. Dr. H. M. Zainuddin, MA memberikan pesan kepada 12 kandidat calon Rektor UIN Malang. Mengawali dengan ucapan selamat kepada seluruh kandidat.
“Saya ucapkan selamat kepada 12 calon yang telah resmi mendaftarkan diri. Ini adalah sebuah capaian luar biasa,” ujarnya.
Selanjutnya, Rektor menegaskan bahwa jumlah kandidat ini merupakan sebuah rekor di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) maupun Perguruan Tinggi Negeri (PTN) secara umum.
“Ini mencerminkan adanya gairah dan partisipasi tinggi dari para civitas akademika. Inilah wajah demokrasi sejati. Dalam ilmu politik, partisipasi adalah indikator penting hadirnya demokrasi,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Prof. Zainuddin menyampaikan harapannya agar seluruh proses pemilihan rektor berjalan dengan baik dan lancar, dari awal hingga akhir. Ia mengingatkan agar tidak terjadi intrik-intrik yang tidak diinginkan.
“Kita harus belajar dari pengalaman di periode sebelumnya. Proses ini harus dilalui dengan baik dan sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.
Rektor UIN Malang juga mengingatkan bahwa dari 12 calon hanya satu yang akan terpilih.
“Siapa dia? Apakah kalian tahu? Yang tahu hanya yang kuasa: Menteri Agama dan Yang Maha Kuasa, Allah SWT. Semuanya tergantung amal baiknya,” ucap Prof.
Zainuddin sambil mengutip ayat Al-Qur’an dari Surah An-Nahl ayat 97:
“Barang siapa yang beramal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti Kami akan berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Kami akan beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”
Dalam pengarahan tersebut, Rektor juga menekankan bahwa tanggung jawab memimpin UIN Malang ke depan akan semakin berat. Oleh karena itu, calon rektor harus sungguh-sungguh dan tidak setengah hati.
“Jangan hanya sekadar memenuhi CV. Jangan coba-coba. Jika terpilih nanti, harus diniatkan untuk membesarkan lembaga, bukan sekadar ambisi pribadi.”
Ia mengutip syair Arab sebagai semboyan bagi para calon pemimpin:
“Wa innΔ« wa in kuntu al-akhΔ«ra zamΔnahΕ«, laΔti bima lam tastathi’hu al-awΔ’ilu”
(Yang artinya: "Meskipun aku datang belakangan, aku akan membawa sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh para pendahulu.")
Rektor juga menyinggung pentingnya keberlanjutan pembangunan, khususnya pengembangan Kampus III Arrahman.
“Siapa pun yang terpilih nanti, tidak boleh mundur. Pembangunan harus terus berjalan hingga sempurna,” tegasnya.
Ia menutup pengarahan dengan menegaskan bahwa menjadi rektor bukanlah soal gaya atau gengsi, melainkan soal tanggung jawab besar yang harus diemban.
“Kemampuan manajerial dan akademik itu mutlak. Calon rektor harus mampu mengelola diri sendiri dan orang lain, memiliki empati, simpati, serta mampu menjaga kebersamaan dan harmoni.”
Selain itu, kemampuan intelektual dan penguasaan bahasa asing juga menjadi syarat penting.
“Rektor harus bisa menjadi juru bicara yang terpercaya dan diakui di ruang publik. Karena UIN Malang kini telah masuk World University Rankings (WUR) dan tamu-tamu internasional dari Barat maupun Timur Tengah terus berdatangan. Jangan sampai rektor menggunakan juru bicara atau interpreter,” jelas Prof. Zainuddin. Ans
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Apa yang Anda pikirkan?